"Kami adalah kami! dan saya adalah saya: percaya diri, angkuh, dominan dan jujur, workaholic, inovatif, tetapi juga hangat dan kekeluargaan. Itulah mengapa saya kira saya cocok," kata Van Gaal yang melatih Munchen sejak 1 Juli 2009, sebagaimana dikutip dari laman resmi Bayern Munchen.
Kedekatan Van Gaal dengan para pemainnya terlihat saat Ribery memeluknya setelah mencetak gol dan Robben memeluknya sampai jatuh setelah Bayern menang atas Bremen.
Saat Van Gaal hendak memasukkan Martin Demichelis di babak pertama saat melawan Lyon, sementara Demichelis masih menggerutu kenapa dia tidak dipilih sejak awal, Van Gaal hanya mencium pipi anak asuhnya itu.
Ketua Bayern Munchen Karl-Heinz Rummenigge mengatakan Van Gaal merupakan orang yang tepat di klub yang tepat dan waktu yang tepat.
"Ini adalah hubungan kerja paling profesional yang pernah saya miliki dengan pelatih," kata Rummenigge. Sementara Franz Beckenbauer mengatakan Van Gaal adalah bapak segala hal.
Van Gaal memiliki filosofi umpan pendek dan disiplin tinggi. Dia membawa stopwatch ditangan dan peluit melingkari leher dan menjadi figur paling dominan saat latihan, yang mendatangkan pujian dan kritik.
Van Gaal juga memberi kepercayaan kepada pemain muda seperti Thomas Muller dan Holger Badstuber untuk bermain secara rutin. Pelatih asal Belanda itu mengatakan tim saat ini lebih memiliki hasrat dan berkarakter daripada tim yang pernah dilatihnya.
"Kami telah membuat lompatan besar dalam enam bulan terakhir. Dia seorang pelatih yang sangat baik, dan hanya masalah waktu sebelum dia merasakan sukses di sini," kata bek Bayern Philipp Lahm.
Bayern saat ini sedang mengejar tiga gelar juara, dan Van Gaal memperingatkan anak-anak asuhnya untuk tetap fokus karena perburuan gelar masih belum berakhir.
"Ingat Bochum," kata Van Gaal di ruang ganti pemain stadion Stade Gerland setelah Bayern menyingkirkan Olympique Lyon di semifinal Liga Champion. Bayern akan bertemu Bochum di Liga Jerman, Sabtu nanti.(ENY/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
