Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membekuk tiga pelaku pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) yang selama ini beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan alat perekam data magnetik (skimmer).

WL, OL, dan seorang perempuan berinisial PP alias ON adalah sindikat pembobol dana nasabah bank di pusat pembelanjaan Carrefour kawasan Blok M Jakarta Selatan 20 Maret lalu.

"Tersangka termasuk pelaku yang sudah lama beroperasi, namun baru terungkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.

Selain menangkap pelakunya, polisi juga menyita alat skimmer untuk menggandakan data pemegang kartu ATM, kartu tanda penduduk (KTP) palsu dan uang tunai hasil kejahatan sebanyak Rp19 juta, alat pembuatan ATM palsu, serta 226 kartu ATM palsu.

Boy menjelaskan para tersangka itu melakukan modus memasang alat skimmer pada ATM dan menduplikasikan data nasabah, kemudian membuat kartu ATM palsu, serta mentranfer uang ke rekening pelaku atau belanja barang, salah satunya pernah bertransaksi di rumah makan di Bali.

Perwira menengah kepolisian itu menuturkan para pelaku termasuk sindikat pembobolan ATM yang tidak melibatkan orang asing, termasuk tiga pelaku lainnya yang masih diburu.

Sementara itu, Koordinator Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, Max Charles Taulo, mengungkapkan bahwa pelaku mencuri data nasabah bank dari luar negeri karena data nasabah domestik tidak terdeteksi.

"Ini bisa dikatakan industri rumahan, namun nasabahnya dari luar negeri," ujar Max.

Max menambahkan tersangka juga menargetkan pencurian pemegang kartu "American Express" (Amex) karena batas pengambilan dana kreditnya cukup besar.

(T.T014/D007/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010