Tangerang (ANTARA News) - Tari Kipah asal Aceh yang dibawakan para pelajar SMP Islam Al Iklas, Jakarta Selatan mengantarkan Indonesia menjadi juara pertama tingkat dunia yang digelar di Kota Fethiye, Turki dalam kejuaraan tingkat internasional.

"Dengan membawakan tari dari Aceh, maka pelajar mampu meraih juara tingkat dunia di Turki," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik di Tangerang, Banten, Jumat malam.

Jero Wacik mengatakan masalah tersebut ketika menyambut sebanyak 33 delegasi Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang setelah mengikuti Kejuaran Internasioal Tari dan Budaya Anak-anak III di Turki pada 21 hingga 29 April 2010.

Sedangkan juara kedua diraih Arial dan diikuti Azerbaijan, serta tahun sebelumnya kompetisi serupa bahwa Rusia sebagai tim favorit.

Namun selain Tari Kipah, maka sebanyak 24 pelajar SMP Al Iklas itu juga menampilkan Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Sumbar) Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh) serta musik angkung.

Dia mengatakan, Indonesia untuk pertama kali mengirimkan tim kesenian pada ajang kompetisi anak-anak 2010 itu, namun para pelajar itu mampu sebagai juara merupakan prestasi luar biasa.

Bahkan, katanya, sebelumnya selama dua kali Rusia merupakan tim yang selalu unggul dan mendapatkan simpati dari penyelenggara.

Atas kemenangan itu, ibu negara Ani Yudhoyono memberikan perhatian khusus terhadap para pelajar tersebut karena telah mengharumkan nama bangsa dikancah internasional.

Kompetisi itu diikuti puluhan negara diantaranya, Albania, Azerbaijan, Arial, Yunani, Moldova, Kazakhtan, Lithuania, Rumania, Rusia Ukraina, Serbia, dan tuan rumah Turki.

Seorang peserta yang mengukuti kompetisi tersebut, Meutia Arinalhaque ditemui di terminal II kedatangan bandara terbesar di Indonesia itu mengatakan merasa bangga telah turut dalam kompetisi itu.

"Sebelumnya kami sempat grogi karena terbentur dengan cuaca dingin dan belum dapat menyesuaikan dengan makanan setempat, tapi berkat tekad untuk juara, maka dapat meraihnya," kata Meutia.

Walau demikian, Meutia dan rekan lainnya juga merasa bangga karena rencanannya bertemu dengan Presiden di Istana Negara seperti yang dijanjikan Menteri Jero Wacik. (U.A047/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010