Batam (ANTARA News) - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Batam, Kepualuan Riau, berlangsung aman dan kondusif, meski di kota itu beberapa waktu lalu terjadi kerusuhan pekerja di PT Drydocks World Graha.

"Mayday aman kondusif, sesuai dengan harapan," kata Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Pudji Hartono, Sabtu.

Peringatan Hari Buruh dirayakan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Serikat Buruh Seluruh Indonesia, dan Serikat Pekerja Metal Indonesia di tiga tempat dengan kegiatan yang berbeda.

SPSI mengadakan jalan santai di Mega Wisata Ocarina, didukung Polda Kepri, SPMI melakukan safety riding konvoi menggunakan kendaraan roda dua, dari Tumenggung Abdul Jamal ke Pemkot Batam, juga didukung Polda Kepri. Sedangkan SBSI berunjuk rasa di Kejaksaan Negeri Batam.

"Kita isi May Day dengan safety riding, tidak sekedar berunjuk rasa," kata Ketua SPMI Batam Nurhamli.

Usai berkonvoi yang diikuti 600 sepeda motor, pekerja berkumpul di Depan DPRD Kota Batam yang berseberangan dengan Kantor Pemkot Batam.

Pekerja SPMI membakar lima buah orang-orangan yang digambarkan sebagai upah minimum, jamsostek yang tidak sesuai, outsorcing, makelar kasus perburuhan dan diskriminasi tenaga kerja asing dan lokal.

Menurut Koordinator Lapangan SPMI Yoni, pembakaran lima orang-orangan menandakan SPMI sudah muak dengan lima permasalahan itu.

Orang-orangan yang dibakar terbuat dari kayu dibentuk seperti manusia.

Sementara itu, SBSI yang berunjuk rasa di Kantor Pemkot Batam membakar pocong-pocongan yang menggambarkan kematian hak-hak buruh.

Di Kantor Kejaksaan Negeri Batam, SBSI menuntut agar kejaksaan menuntut tuntas dugaan pemalsuan dokumen tenaga kerja asing.

(T.Y011/O001/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010