Medan (ANTARA News) - Sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan di kawasan pantai barat, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara akan menggelar pertemuan di Medan, Selasa (4/5) untuk mencari solusi perdamaian setelah terjadinya bentrokan warga Kecamatan Natal dengan Lingga Bayu.

Pertemuan silaturahmi tokoh-tokoh masyarakat dari Kecamatan Natal, Lingga Bayu Muara Batanggadis, Batahan dan Sinunukan ITU guna mencari solusi agar kasus tersebut tidak terulang lagi, ungkap Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Pantai Barat Mandailing Natal (PMPBM) Sumatera Utara Drs. H. Ahmad Mulyadi di Medan, Minggu.

Disebutkannya, pertemuan itu sebagai tindak lanjut pertemuan silaturahmi sebelumnya di Hotel Darma Deli Medan, Jumat (30/4) antara para tokoh masyarakat dari Kecamatan Natal dan Lingga Bayu untuk membantu menyelesaikan pertikaian antarwarga yang diduga berawal dari sengketa lahan perkebunan.

Upaya untuk menyelesaikan permasalahan antarwarga Kecamatan Natal dengan Lingga Bayu itu, menurut Mulyadi mendapat sambutan positif dari Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno melalui Kabid Humas Polda Kombes Pol Baharudin Djafar dalam pertemuan dengan Kepala Kanwil Departemen Agama Sumut Drs. H. Syariful Mahya Badar.

Dalam waktu dekat, para tokoh masyarakat di perantauan tersebut bersama aparat keamanan dan Muspida setempat akan turun ke Mandailing Natal untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, karena seperti diketahui warga di daerah itu sesungguhnya adalah keluarga.

Mereka (tokoh masyarakat, red) dari Natal, juga mendukung aparat kepolisian yang telah membuka jalur jalan darat dari Simpang Gambir ke Kecamatan Natal dan sebaliknya, sehingga aktivitas masyarakat terutama distribusi bahan kebutuhan pokok lancar kembali.

Menyinggung penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian terhadap warga yang dituduh melakukan perbuatan anarkis seperti pengrusakan dan penganiayaan, PMPBM Sumut itu menyatakan mendukung diusut sesuai hukum baik yang dilakukan oknum warga dari Kecamatan Natal maupun Lingga bayu.

Polres Mandailing Natal dilaporkan telah mengamankan sekitar 44 warga yang diduga turut melakukan pengrusakan aset milik PT. Perkebunan Sumatera Utara dan Maposek Natal. Sementara suasana di daerah ujung barat Provinsi Sumut yang berbatasan dengan Sumatera barat itu kini cukup kondusif.
(T.S015/R014/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010