Tasikmalaya (ANTARA News) - Seorang tahanan Polsek Jamanis, wilayah hukum Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat ditemukan tewas gantung diri dalam kamar mandi sel jeruji, Jumat.

Seorang tahanan naas tersebut Dindin (24) warga Kampung Karangsambung, Desa Karangsembung, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya kali pertama ditemukan tewas gantung diri oleh petugas yang melihat rekan korban satu sel, Kokom Komarudin (23) dalam keadaan pingsan.

Kapolresta Tasikmalaya, AKBP. Aries Syarif Hidayat, berdasarkan laporan anggotanya, Dindin gantung diri menggunakan kaos oblong warna biru yang disobek menjadi empat bagian, selanjutnya diikatkan ke besi jeruji kamar mandi dengan tinggi sekitar dua meter.

Sebelum mengakhiri hidupnya diduga sempat terjadi pertengkaran terhadap rekannya, karena bukti dilokasi kejadian petugas piket menemukan Kokom keadaan pingsan dengan mulut disumpal kain serta terdapat luka cekikan dan luka lebam dibagian dada.

Adanya tahanan tewas akibat gantung diri, Syarief mengerahkan anggotanya melakukan penyelidikan penyebab Dindin nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Sebelum peristiwa gantung diri, kata Syarief, Dindin sempat berbincang-bincang dengan anggota Polsek Jamanis beberapa saat sebelum kejadian.

Kata syarief dugaan sementara Dindin sempat melakukan percobaan pembunuhan terhadap rekannya dengan cara menyumpal mulut agar tidak berteriak di sebuah kamar mandi. Menduga rekannya tewas Dindin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Peristiwa kali pertama terjadi diwilayah hukum Polresta Tasikmalaya, Syarief mengerahkan anggotanya untuk membawa jasad Dindin ke rumah sakit Hasan Sadikin, Bandung untuk dilakukan otopsi. "Sementara, rekannya yang mengalami luka lebam dibagian dada dan luka bekas cekikan dibagian leher dilarikan ke RSUD Tasikmalaya," kata Kapolresta.

Sementara itu Dindin bersama rekannya ditahan di Polsek Jamanis karena terbukti melakukan perampasan hand phone milik Rahman Juniar (17) dan Septian Maulana (17) warga Desa Sindangraja, Kecamatan Jamanis.

Hasil pemeriksaan, kedua pelaku tersebut merupakan residivis karena terlibat pencurian sepeda motor milik seorang anggota TNI, bahkan sudah cukup sering melakukan pencurian dengan kekerasan. "Dalam melakukan aksinya selalu membawa senjata tajam dan tidak segan-segan untuk melukai korbannya," kata kapolresta didampingi Kasat Reskrim, Harso Pudjo Hartono.
(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010