Kuala Lumpur (ANTARA News) - Bermodalkan hasil dua tahun lalu, tim putri Indonesia akan mengawali langkah mereka pada putaran final Piala Uber. Sebagai tim "underdog" dua tahun lalu, tim Uber Indonesia melaju hingga ke final, sebelum ditumbangkan tim kuat China.

Waktu itu, Maria Kristin dan kawan-kawan berada dalam Grup Z bersama Jepang dan Belanda. Mereka mengalahkan tim asuhan Park Joo Bong itu 4-1 dan unggul atas Belanda 3-2.

Pada perempatfinal, tim Indonesia yang masih diperkuat Vita Marissa pada ganda dan Pia Zebadiah di tunggal itu melibas tim Hong Kong 3-0.

Pada babak semifinal, tim asuhan Susy Susanti itu hanya memberi Jerman satu angka sebelum menang 3-1 untuk maju ke final.

Namun tim putri Indonesia harus puas sekali lagi menjadi runner-up untuk ketujuhkalinya.

keberhasilan tersebut diraih dua tahun setelah Indonesia untuk pertamakalinya tidak lolos ke putaran final Piala Uber di Jepang pada 2006.

Untuk itu tidak berlebihan jika tim menargetkan paling tidak mengulang hasil dua tahun lalu, melaju ke final, meskipun untuk menambah gelar menjadi empat --setelah juara pada 1975, 1994 dan 1996-- masih akan sulit karena dominasi tim China yang sangat kuat.

Pemain baru

Berbeda dengan tim putra yang lebih banyak diperkuat pemain-pemain berpengalaman, separuh anggota tim putri adalah debutan pada Piala Uber.

Pemain tunggal pertama, Maria Febe Kusumastuti --yang kemungkinan akan selalu tampil sebagai partai pembuka-- baru pertamakali tampil di putaran final Piala Uber.

Satu-satunya pengalaman dia adalah membantu tim Indonesia lolos dari babak kualifikasi di Thailand Februari lalu.

Namun pelatih tunggal putri Marleve Mainaky meyakini bahwa posisi Febe sebagai tunggal pertama justru menguntungkan, sebab dia akan melawan pemain-pemain yang lebih unggul dari dia.

"Seharusnya dia bisa tampil tanpa beban karena lawan-lawan yang akan dia hadapi rata-rata di atas dia," kata Marleve.

Untuk itu pula, mantan pemain tunggal putra nasional tersebut lebih banyak menyiapkan mental pemain yang baru diasuhnya sekitar dua bulan lalu saat Febe masuk Pelatnas itu.

Tunggal keempat (cadangan) Linda Weni Fanetri, bahkan tidak terlibat dalam kualifikasi. Pemain yang pernah ikut membantu tim Indonesia meraih kemenangan di Women Islamic Games di Iran pada 2005 itu, dinilai punya mental kuat dan berpenampilan cukup baik belakangan ini.

Pada kelompok ganda putri pun hanya Greysia Polii dan Liliyana Natsir yang pernah mencicipi atmosfer putaran final Piala Uber karena mereka pernah tergabung dalam tim Uber 2004 dan 2008.

Namun empat pemain lainnya adalah debutan.

Meski demikian, mereka tetap bertekad sedikitnya bisa menyamai hasil yang diraih di kandang sendiri dua tahun lalu.

Berikut ini susunan tim Piala Uber Indonesia:

Tunggal: Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin, Linda Weni Fanetri.

Ganda: Greysia Polii, Nitya Krishinda, Shendy Puspa Irawati, Meiliana Jauhari, Liliyana Natsir, Anneke Feinya Agustin.(*)

(T.F005/I015/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010