London (ANTARA News) - Unit investasi keluarga kerajaan Qatar sedang mempertimbangkan apakah akan membuka gerai Harrods di Shanghai setelah akuisisinya terhadap toko Inggris itu, Financial Times melaporkan Senin.

Qatar Holding, yang membeli toko serba ada di London seharga 1,5 miliar pounds atau 2,2 miliar dolar AS pada Sabtu, kemungkinan menyasar kota di China itu sebagai tempat yang cocok untuk mengekspor merek itu.

"Kearifan konvensional adalah bahwa akan tidak bijaksana membuka di Paris, New York atau Madrid karena masyarakat di sana cukup dekat untuk pergi ke London," salah seorang yang dekat dengan pengelola dana investasi itu kepada surat kabar tersebut.

"Terjadi diskusi yang signifikan mengenai apakah akan membuka di Shanghai, namun akankah tempat yang cukup jauh dan berbeda dari London tidak mengkanibal merek itu?"

Mengulangi keberhasilan Harrods di luar negeri merupakan salah satu dari empat masalah yang dibicarakan sebagai bagian dari kajian bisnis tiga-bulanan Qatar Holding, kata Financial Times.

Yang lainnya adalah membangun toko "online" yang mewah, memperluas merek Harrods melalui cindera mata untuk pasar massal, dan merenovasi toko London untuk memperluas tempat penjualan.

Konglomerat Mesir Mohamed Al Fayed menjual toko di distrik Knightsbridge kelas atas di ibu kota Inggris itu pada akhir pekan setelah hampir seperempat abad dikuasai.

Al Fayed yang berusia 77 tahun, yang juga memiliki finalis Liga eropa, Klub Sepakbola Fullham, dan Hotel Ritz Paris, akan terus mempromosikan toko tersebut karena posisinya sebagai ketua kehormatan.

Pemilik baru toko itu adalah unit investasi utama dari Qatar Investment Authority, yang berdagang atas nama negara Teluk, yang melakukan investasi dan mengelola kekayaan yang dihasilkan dari minyak dan gas emirat tersebut.
(A023/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010