Jakarta (ANTARA News) - Belasan anggota keluarga yang terduga terlibat kasus pidana terorisme mendatangi Mabes Polri, Jakarta, Senin untuk menanyakan anggota keluarga yang ditangkap Polri.

Mereka datang ke Mabes Polri didampingi pengacara Ahmad Michdan.

Michdan mengatakan, pihak keluarga berkeyakinan bahwa anggota keluarganya tidak terlibat terorisme maupun aktivitas latihan militer di Aceh.

"Kami datang ke sini untuk klarifikasi. Dimana mereka sekarang berada. Jika memang terlibat terorisme, mereka berhak mendapatkan bantuan hukum," ujarnya.

Hingga kini, mereka masih berada di gedung Badan Reserse Kriminal Polri untuk bertemu dengan Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi dan Kadensus 88 Anti Teror Polri Brigjen Pol Tito Karnavian.

Sebelumnya, Polri menangkap 12 yang diduga terlibat terorisme di Pejaten, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Menteng, Jakarta Pusat dan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/5)

Mereka ditangkap karena diduga terlibat kasus latihan militer di Aceh yang dikendalikan oleh Dulmatin yang telah tewas tertembak di Pamulang, Tangerang Selatan, beberapa waktu yang lalu.

Sebagian yang ditangkap adalah aktivis Jamaah Anshorut Tauhid, pimpinan Abubabakar Baasyir yang juga pengasuh Pondok Pesentren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baasyir sendiri telah mengecam penangkapan itu dan hal itu merupakan pesanan Amerika Serikat.
(S027/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010