Medan (ANTARA News) - Jajaran Direksi PT PLN (Persero) menemui masyarakat 12 desa di Kabupaten Asahan dan Toba Samosir, Sumatera Utara yang menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan III untuk melakukan acara syukuran.

"Kami ingin melakukan syukuran dan doa bersama dengan masyarakat," kata Direktur Utama PT PLN (Persero), Dahlan Iskan, di VIP Room Bandara Polonia Medan, Kamis.

Keberangkatan ke Asahan dan Toba Samosir itu, Dahlan Iskan didampingi direksi lainnya, yakni Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, Direktur PLN Indonesia Barat, Hari Jaya Pahlawan, dan Direktur Operasional Indonesia Timur, Vikner Sinaga.

Kemudian, Direktur Perencanaan PLN, Nasri Sebayang, Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamuji, dan Direktur PLN Jawa Bali, IGA Ngurah Adnyana.

Dahlan Iskan mengatakan, acara syukuran dan doa itu dilaksanakan agar rencana pembangunan PLTA Asahan III yang berada di Asahan dan Toba Samosir itu dapat segera direalisasikan.

Keinginan untuk mempercepat pembangunan PLTA Asahan III itu dimaksudkan agar Sumut memiliki persediaan daya listrik yang memadai dan tidak lagi mengalami pemadaman bergilir.

Hal itu disebabkan Sumut yang memiliki wilayah cukup luas serta pertumbuhan ekonomi dan masyarakat yang juga besar diperkirakan akan mengalami krisis lagi pada tahun 2012.

Jika tidak dipersiapkan secara dini, maka Sumut tidak akan melayani permintaan pasokan listrik yang semakin banyak karena tidak memiliki persediaan daya listrik.

"Kalau tidak dibangun segera, Sumut akan mengalami krisis listrik lagi pada tahun 2012," katanya.

Dahlan Iskan tidak bersedia memberikan tanggapan ketika dikonfrontir dengan pernyataan Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang menyatakan PLN dapat menimbulkan konflik di provinsi itu dengan melaksanakan acara syukuran dan doa tersebut.

Namun Dahlan menegaskan bahwa keinginan untuk mempercepat pembangunan PLTA Asahan III semata-mata untuk kepentingan masyarakat Sumut agar tidak mengalami krisis listrik.

Kecuali, kata Dahlan, masyarakat Sumut bersedia membuat pernyataan siap menerima krisis listrik pada tahun 2012 dan tidak menyudutkan PT PLN (Persero).

"Harus ada pernyataan seperti itu. Nanti PLN juga yang disalahkan kalau mengalami krisis listrik," katanya.

Humas PT PLN (Persero) Pembangkit Sumut Marojahan Batubara mengatakan, acara syukuran itu akan dilakukan pada Jumat (14/5) di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan, Asahan yang berbatasan dengan Desa Paritohan Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Toba Samosir.

Di tempat itu, tujuh direksi PT PLN (Persero) akan bertemu dengan tokoh masyarakat dari 12 desa yang menjadi lokasi pembangunan PLTA Asahan III.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Syamsul Arifin minta pihak PT PLN (Persero) tidak membangun konflik di tengah-tengah masyarakat, sehubungan dengan adanya acara syukuran yang dikaitkan dengan bakal dimulainya pembangunan proyek PLTA Asahan III.

Hal itu ditegaskan gubernur melalui Kepala Dinas Kominfo Sumut H Eddy Syofian sehubungan undangan dari pimpinan PT PLN Proyek Induk dan Jaringan Sumut, Aceh dan Riau, Bintatar Hutabarat.

"Sampai Selasa sore (11/5) ini Pemprov Sumut tidak dikoordinasikan tentang acara ini. Bahkan Sekdaprov Sumut telah menghubungi Bupati Asahan dan Bupati Tobasa yang juga sama sekali tidak mengetahui akan adanya acara selamatan ini," katanya.
(T.I023/S015/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010