Jakarta (ANTARA News) – Jika ditanya apakah Lupus itu ? mungkin jawabannya akan sangat bervariasi, karena jenisnya bermacam-macam.

Lupus atau SLE (Systemic lupus erythematosus) adalah suatu penyakit kronik autoimun, yaitu ketika antibodi seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Saat itu terbentuk zat anti yang berlebihan dan salah arah; zat anti seharusnya bekerja melawan kuman, bakteri atau zat asing yang masuk ke tubuh tapi zat anti di tubuh odapus malah merusak organ tubuh sendiri.

Adalah Yayasan Lupus Indonesia (YLI) yang telah membangun kepedulian terhadap odapus selama kurang lebih 11 tahun di Indonesia.

YLI yang terdiri dari para odapus ini seolah menjadi tumpuan harapan bagi para odapus, Kepedulian akan odapus ini tumbuh atas dasar kesamaan nasib.

YLI menilai semakin banyak odapus yang kesulitan untuk melakukan pengobatan di Indonesia karena mahalnya biaya pengobatan.

“Sekitar 10.114 odapus di Indonesia sudah terdaftar dalam YLI namun kendala yang muncul adalah bahwa YLI ini belum memiliki jaringan yang luas di daerah sehingga masih banyak penderita lupus lain yang belum terdata dan tertangani,” kata ketua Yayasan lupus Indonesia Tiara Savitri.

Tiara mengatakan YLI bekerjasama dengan pihak ketiga membantu pengobatan odapus bagi keluarga tidak mampu, karena SKTM (surat keterangan tidak mampu), Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) belum bisa memenuhi pelayanan kesehatan odapus.

"Kalaupun bisa pasti akan lama, jadi kami berinisiatif untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi odapus itu cuma-cuma. Kami membantu pengobatan awal, setelah itu perawatannya diserahkan pada SKTM dan Jamkesmas," kata Tiara lalu mengemukakan bahwa YLI mulai menampung pasien awal tahun ini.

Menurut Tiara, mindset penderita lupus saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang dahulu dan sudah mengalami k emajuan baik dari sisi pemikiran, emosional, motivasi.

Perkembangan Terbaru Lupus
Penderita Lupus di Indonesia berdasarkan data YLI ada sekitar 10114 odapus dengan rentang umur antara 15-45 tahun 90 persen di antaranya adalah perempuan muda dan 10 persen sisanya di derita oleh laki-laki dan anak-anak.

Penyebab Lupus adalah gabungan beberapa faktorketurunan,faktor lingkungan : Sinar matahari,emosi, dan penyakit autoimun (aCL syndrome).

Lalu bagaimana pengobatan penyakit lupus? Prof.dr Zubairi Djoerban Spdp KHOM (konsultan hematologi dan onkologi lupus) yang juga pembina yayasan lupus Indonesia mengatakan lupus memang dapat berbeda-beda untuk satu odapus ke odapus lainnya, awalnya odapus diberi obat kortikosteroid, kemudian memerlukan tambahan heparin,terkadang juga perlu tambahan methotrexate. Dosis steroid memang dimulai dengan dosis tinggi dan kemudian secara bertahap dosis diturunkan.

“Sekarang ini ada bukti baru penelitian baru bahwa ada obat murah/antimalaria yang bisa menekan angka kematian odapus,” kata Djoerban.

Odapus juga memerlukan penyesuaian gaya hidup agar tidak sering kambuh. Odapus harus mampu mengelola diri, misalnya cukup istirahat ketika sedang kambuh, bekerja normal ketika lupus sedang terkontrol baik, menghindari (meminimalkan) paparan matahari,mengatur diet dan nutrisi. Tidak kalah penting adalah mengelola stress.

Djoerban juga mengatakan bahwa Metilprepmilsolon adalah obat generik "murah meriah" bagi odapus dan sangat terjangkau.

Angka kematian odapus saat ini sudah menurun drastis yaitu sekitar 40 persen namun jumlah pengidap bertambah tiap tahun.

"Perlu kewaspadaan dari para dokter untuk menyikapi hal ini karena banyak dokter yang belum paham dan masih under diagnose jadi hal ini seperti fenomena gunung es karena yang ditemukan hanya 10 ribu tapi kenyataannya masih ada ratusan ribu lainnya," kata Djoerban.(YUD/A038)

Oleh yudha Pratama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010