Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - PT Taman Wisata Candi Borobudur mengundang Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, berwisata bersama keluarganya di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Undangan sudah dikirim ke Gedung Putih sekitar dua bulan lalu, kunjungan Obama ke Borobudur adalah wisata keluarga," kata Direktur Pemasaran PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Agus Cany, usai menerima kunjungan mantan Presiden Polandia Lech Walesa, di Borobudur, Jumat petang.

Pihaknya telah menerima informasi dari Gedung Putih yang intinya bahwa undangan itu telah diterima dan selanjutnya rencana kunjungan Obama itu sedang dijadwalkan.

Ia menyatakan telah menerima informasi dari pihak Gedung Putih tentang keinginan Obama bertandang ke candi Buddha terbesar di dunia yang juga warisan budaya dunia itu.

"Proses penjadwalan untuk kegiatan Obama minimal selama tiga bulan hingga keputusan akhir tentang kepastikan kedatangan beliau karena Presiden Obama jadwalnya dinamis, kepastiannya bisa satu bulan sebelum kunjungan," katanya.

Pihaknya telah menyiapkan berbagai rencana untuk menyambut kunjungan Obama ke Candi Borobudur yang dibangun di antara aliran Kali Elo dengan Progo sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu.

Pihaknya bahkan telah melakukan pelatihan petugas untuk pengamanan berstandar internasional.

Ia menjelaskan, jika Obama positif melawat Borobudur tentu akan memberikan manfaat besar terhadap pengembangan kepariwisataan di candi itu.

"Tentu manfaatnya besar sekali untuk publikasi internasional atas kepariwisataan Candi Borobudur," katanya.

Sejak sekitar 3,5 tahun terakhir PT TWCB sebagai pengelola kepariwisataan Candi Borobudur secara intensif memromosikan objek wisata itu ke seluruh dunia termasuk mengundang para tokoh dunia dan berbagai negara yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Buddha.

Beberapa waktu lalu Obama membatalkan rencana kunjungan ke Indonesia termasuk ke Candi Borobudur karena harus lebih fokus menyelesaikan persoalan dalam negeri AS.(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010