Jayapura (ANTARA News) - Masyarakat Kota Jayapura, ibu kota Papua hingga kini tetap menjaga kerukunan hidup antarumat beragama sehingga wilayah ini dalam keadaan aman dan kondusif.

"Pada umumnya masyarakat Papua majemuk, baik dalam hal suku, agama maupun budayanya. Dalam kemajemukan itu, mereka tetap membina kerukunan hidup antarumat beragama," kata Wakil Wali Kota Jayapura, Sudjarwo, di Jayapura, Sabtu.

Menurut Sudjarwo, setiap kelompok umat beragama senantiasa memahami sejarah perkembangan agama-agama di wilayah ini dan atas kesadaran akan sejarah itulah maka mereka pun saling menghargai satu sama lain.

"Sikap toleransi tersebut terlihat dari kerja sama yang dilakukan antarumat beragama di Kota Jayapura. Jika umat Nasrani sedang melangsungkan ibadah keagamaan, beberapa pemuda Islam bergantian menjaga keamanan di sekitar tempat ibadah, begitu pun sebaliknya," katanya.

Dia mengatakan, perjalanan sejarah kehidupan masyarakat/umat beragama di Papua tidak memungkiri sejarah masuk dan berkaryanya para misionaris (Katolik) dan zending (Protestan) di wilayah ini sejak Papua belum berintegrasi dengan Indonesia.

Jasa Gereja bagi perkembangan hidup masyarakat asli Papua terukir dengan tinta emas. Sejarah ini tidak boleh dilupakan atau sengaja dilupakan dalam derap pembangunan tanah Papua, katanya.

Sejarah juga membuktikan bahwa masyarakat asli Papua bersikap menerima dengan ikhlas kehadiran saudara-saudara dari agama lain yang banyak berdatangan dari berbagai wilayah di Indonesia. (ALX/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010