Moskwa (ANTARA News) - Rusia hari Senin menunjuk Dick Advocaat sebagai pelatih baru sepak bola negara tersebut dengan misi mengatasi kekecewaan besar gagal lolos ke putaran final Piala Dunia.

Advocaat menggantikan rekan senegaranya Guus Hiddink dari Belanda. Hiddink menjadi pahlawan nasional di Rusia karena penampilan tikm nasional itu di Kejuaraan Eropa 2008, tetapi kemudian tidak dapat membawa tim itu ke Piala Dunia Afrika Selatan.

"Dick Advocaat akan diangkat sebagai pelatih kepala tim nasional Rusia," kata kantor berita Rusia mengutip Ketua Federasi Sepak Bola Rusia Sergei Fursenko.

"Ia akan terbang ke Moskwa dan hari Selasa akan mengajukan usulnya untuk kerja sama dengan tim sepak bola Rusia," kata Fursenko di kota Roston-on-Don.

Advocaat, mantan pelatih Rangers, sudah terkenal bagi masyarakat sepak bola Rusia, karena sudah melatih tim Zenit Saint Petersburg selama empat tahun dan membawa tim itu meraih Piala UEFA.

"Dick Advocaat hebat, pertama karena ia adalah seorang pekerja keras," kata Fursenko.

"Dan kedua, ia mengetahui secara baik sepak bola Rusia. Ia mengetahui setiap pemain, bahkan secara rinci, dan tidak perlu menjelaskan segara sesuatunya kepadanya."

Dengan dibantu oleh perusahaan raksasa gas milik negara Rusia, Gazprom, Advocaat mengubah Zenit yang tidak diperhitungkan menjadi juara. Di klub tersebut, ia melahirkan pemain-pemain bintang seperti gelandang Arsenal Andrei Arshavin.

Advocaat meninggalkan klub tersebut tahun 2009, setelah Arshavin dijual ke Arsenal dan Zenit mengalami kemunduran. Ia kemudian menjadi pelatih tim nasional Belgia.

Rincian finansial perjanjian tersebut tidak diungkapkan, tetapi Fursenko mengatakan Adovocaat akan berpendapatan lebih sedikit dibanding Hiddink. Kontrak telah ditandatangani dengan Advocaat untuk empat tahun dan akan mulai berlaku mulai Juli.

Menurut media Rusia, Hiddink membawa pulang gaji tahunan sebesar tujuh juta euro, jumlah tertinggi dalam sejarah sepak bola Rusia. Ia juga dikritik di media karena menyediakan waktu terlalu sedikit di negara tersebut.

Fursenko juga mengakui bahwa setelah Euro 2008, sistem sepak bola Rusia memerlukan "darah segar".

"Kami memerlukan pemain sepak bola yang bermotivasi dan fokus dari usia muda untuk mencapai hasil terbaik," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia perlu menemukan "ideologi kemenangan".

Fursenko memberikan tugas kepada Advocaat untuk mencapai putaran final Euro 2012 -- yang akan diselenggarakan di Ukraina dan Polandia -- dan Piala Dunia 2014. "Dan untuk menunjukkan hasil maksimum di turnamen ini."

Guna mencapai putaran final Euro 2012, Advocaat perlu menuntun timnya lolos dari babak grup yang termasuk Slovakia, dan Republik Irlandia.

Penampilan buruk Rusia di Olimpiade musim dingin lalu merupakan pukulan besar bagi suatu negara yang menggunakan keberhasilan olahraga dan menimbulkan rasa ketidakpusanan dari Kremlin dan pemimpin negara itu, Vladimir Putin.(S005/I015)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010