Sarajevo (ANTARA News/AFP) - Sebuah delegasi dari Dana Moneter Internasional mengakhiri kunjungan penilaian ke Bosnia memberikan negara Balkan itu dua minggu lebih untuk memenuhi persyaratan untuk pinjaman siaga, media lokal melaporkan.

"Kami sepakat untuk mengkaji ulang dalam 15 hari ke depan membuka semua masalah sehubungan dengan anggaran 2011," kata Perdana Menteri Bosnia Nikola Siric eperti dikutip oleh kantor berita Srna

yang dikatakan setelah pertemuan terakhir dengan misi IMF.

Kunjungan IMF dua minggu adalah "kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan yang dibuat oleh Bosnia-Herzegovina dalam hal kondisi untuk pengaturan pinjaman siaga," kata Spiric.

Perjanjian pinjaman siaga telah disetujui pada Juli 2009 dengan jumlah sebesar 1,15 miliar euro (1,42 miliar dolar), dari yang telah diterima Bosnia 346 juta euro.

Sangat terpukul oleh krisis ekonomi global, republik mantan Yugoslavia yang dilanda perang itu berharap untuk mendapatkan lampu hijau untuk cicilan keempat senilai 38 juta euro pada akhir Juni.

Menurut Spiric, sebuah kekhawatiran utama IMF, tetap hak-hak veteran Muslim dari perang Bosnia 1992-1995.

Pemerintah dari Muslim-Croat Federation (Federasi Muslim-Kroat), entitas yang bersama dengan Republika Srpska bentukan Bosnia yang didominasi Serbia, telah mencoba untuk memotong pengalokasian veteran.

Biaya tunjangan sekitar 200 juta euro per tahun, dibayarkan kepada sekitar 109.000 penerima tunjangan, memberatkan anggaran.

Pada Senin pemerintah Muslim-Croat Federation mengatakan akan terus membuat "upaya intensif" untuk merevisi daftar penerima tunjangan.

Bulan lalu pemerintah menindak para veteran yang memprotes

perubahan di ibukota Sarajevo, mengakibatkan lebih dari 50 orang luka-luka, termasuk sejumlah polisi.

Ekonomi Bosnia mengalami kontraksi 3,2 persen pada 2009, setelah tumbuh antara 3,9 dan 6,2 persen dari 2005 sampai 2008, menurut bank sentral. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010