Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Bimas Buddha, Budi Setiawan mengajak umat Buddha melakukan introspeksi untuk mengambil hikmah dari perjalanan hidup yang lalu agar kehidupan di masa datang menjadi lebih baik lagi.

Mengikuti keteladanan sang Guru Buddha Gautama amat penting dalam menata kehidupan ke depan lebih baik, kata Budi saat memberikan sambutan pada acara Waisak Sangha Mahayana Indonesia tahun 2554 di Jakarta, Minggu malam.

Ia menjelaskan, hidup ini merupakan serangkaian dari sejumlah pengambilan keputusan yang dilalui dari hari ke hari. Dari beberapa pengambilan keputusan itu , tentu ada yang dirasakan kurang efektif, tak bermanfaat, menyinggung perasaan orang lain dan bahkan tidak tepat.

Karena itu, sudah selayaknyalah pada peringatan Waisak tahun 2554 itu, umat Buddha merenung, berintrospeksi agar kehidupan selanjutnya dapat diisi dengan pengambilan keputusan yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan bagi masyarakat luas, katanya.

"Keteladanan sang Guru Buddha Gautama dapat dipedomani sebagai pegangan hidup sehari-hari," ia menjelaskan.

Keteladanan Buddha Gautama amat penting, katanya, karena erat kaitannya dengan berbagai masalah yang sangat kompleks dewasa ini.

Masalah keluarga, bisnis, hubungan antarsesama dan masalah sosial lainnya yang dapat mengganggu keharmonisan di kehidupan sehari-hari. Solusi dari hal itu adalah kemampuan dalam menata hati, mengendalikan pikiran dan ucapan sehingga ada keseimbangan lahir-batin.

Hal itu akan menimbulkan lahirnya kasih sayang, cinta kasih terhadap sesama mahluk, hidup toleransi dan saling percaya. Pada akhirnya, hidup bermanfaat bagi sesama, katanya lagi.

Sebelumnya, Dirjen Bimas Buddha meresmikan Vihara Manggala, Desa Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, Cikarang.

Hadir Bupati Karawang, Dadang S Muhtar yang menyebut bahwa vihara di tengah desa berlimpah "dolar", karena di desa itu banyak tambak bandeng, mengharapkan warga dapat damai dalam hidup sehari-hari.

Disini banyak warga bermata sipit berkulit hitam. "China hitam, seperti saya," kata Dadang.

Budi mengharapkan vihara itu dapat membawa pencerahan dan kedamaian bagi warga sekitar. Bukan saja umat Buddha, tetapi juga yang beragama Islam dan Nasrani pun bisa mendapat berkah. (E001/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010