Semarang (ANTARA News) - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Novel Ali, menilai penangkapan teroris di sejumlah tempat bukan merupakan pengalihan isu yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia.

"Penangkapan teroris tersebut merupakan suatu kejadian yang kebetulan waktunya berdekatan dengan perkembangan kasus yang melibatkan mantan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Susno Duadji," kata Novel saat dihubungi melalui saluran telepon di Semarang, Senin.

Menurut dia, munculnya wacana tentang pengalihan isu terkait penangkapan teroris tersebut disebabkan karena pandangan masyarakat terhadap pihak kepolisian sudah terlanjur kurang baik.

Sehingga apapun tindakan yang dilakukan polisi, katanya, hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat padahal aparat penegak hukum itu tidak terlepas dari kesalahan di masa lalu.

"Saya menganggap penangkapan teroris di sejumlah tempat itu sebagai sebuah prestasi dari pihak kepolisian khususnya Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri bukan sebuah rekayasa," ujarnya.

Ia menegaskan, tidak ada kepentingan apapun dibalik pernyataannya ini.

"Kalau benar penangkapan teroris yang dilakukan oleh Polri hanya sebagai upaya pengalihan isu maka hal tersebut sama halnya polisi melakukan tindakan bunuh diri yang merugikan dan berbahaya bagi pihaknya sendiri.

Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak selalu berprasangka buruk terhadap Polri yang saat ini sedang berusaha memperbaiki citra institusinya di mata masyarakat.

"Justru dengan selalu berprasangka buruk tersebut, kita akan menghambat kemajuan dan keterbukaan Polri," katanya.

Dia menambahkan, jika hal tersebut terus dilakukan masyarakat maka akan selalu timbul keraguan pada polisi saat akan melakukan suatu tindakan terhadap permasalahan yang mengancam keamanan dan ketertiban di masyarakat. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010