Gorontalo (ANTARA News) - Meskipun masih merupakan wacana, Anggota Legislatif Kabupaten Gorontalo, Adnan Entengo, berpendapat bahwa pendidikan seks perlu dikaji lebih dalam, sebelum dijadikan kurikulum sekolah.

"Jangan sampai, keinginan kita untuk mendapatkan hasil yang baik dengan memasukan pendidikan seks pada kurikulum sekolah, biasnya malah ke arah yang jelek," ujar Adnan, Senin.

Adnan mengatakan, pendidikan seks memang dibutuhkan, bahkan tidak menutup kemungkinan pengenalan awalnya perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.

Meski demikian, Adnan belum setuju jika pendidikan seks masuk sebagai kurikulum sekolah.

"Komposisinya seperti apa dulu, apakah hanya sekedar pengenalan bahaya dari pergaulan bebas atau lebih mengarah kepada pengertian seks. Ini merupakan hal yang sangat sensitif dan perlu pembahasan yang sangat hati-hati karena melibatkan anak," ujarnya.

Selain itu, menurut Adnan, bahasa yang digunakan di setiap jenjang pendidikan harus berbeda-beda.

"Bahasa yang digunakan oleh guru TK, SD, SMP maupun SMA kan harus berbeda-beda, ini juga perlu dibahas dengan baik," katanya.

Adnan menambahkan, pendidikan seks harus dibingkai dengan penguatan pendidikan agama, sehingga dapat berimbang dan tidak membiaskan ke arah yang negatif. (TKR-MTO/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010