Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu, setelah bervariasi dua hari berturut-turut, dipimpin oleh kerugian di perusahaan sekuritas ketika kekhawatiran atas hubungan China-Amerika Serikat (AS) membebani sentimen.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai jatuh 1,12 persen menjadi ditutup pada 3.371,96 poin. Sementara itu Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir anjlok 1,84 persen menjadi menetap di 13.716,53 poin. Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks utama China mencapai 791,5 miliar yuan (sekitar 121,2 miliar dolar AS), naik dari 701,6 miliar yuan (sekitar 107,4 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Baca juga: Saham China ditutup bervariasi, Indeks Shanghai rugi 2 hari beruntun

Harga di tingkat pabrik China turun lebih lambat pada November, menambah tanda bahwa ekonomi terus pulih dari COVID-19. Harga konsumen negara itu turun 0,5 persen secara tahun ke tahun pada November untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade karena penurunan harga pangan.

Perusahaan-perusahaan sekuritas memimpin penurunan dengan CITIC Securities, salah satu pialang terkemuka di China, merosot 2,4 persen menjadi berakhir pada 29,29 yuan per saham.

Baca juga: Saham Singapura ditutup untung lagi, Indeks STI naik 0,62 persen

Baca juga: Saham Malaysia untung 3 hari beruntun, Indeks KLCI naik 0,91 persen


Bertentangan dengan tren tersebut, produsen batu bara membukukan kinerja yang kuat dengan Zhengzhou Coal Industry & Electric Power Co Ltd melonjak pada batas harian 10 persen menjadi ditutup pada 4,94 yuan per saham. Sementara itu Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, terpangkas 1,76 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.697,83 poin.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup melonjak, Nikkei bertengger di tertinggi 29 tahun

Baca juga: Saham Aussie untung 7 hari beruntun, Commonwealth bank pimpin kenaikan


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020