Jakarta (ANTARA) - NBA bisa menjadi pionir kompetisi olahraga yang menjadi konsumen vaksin COVID-19, menyusul penyusunan rencana yang diinisiasi Komisioner NBA Adam Silver.

Silver beserta jajarannya dikabarkan tengah melobi seluruh tim, para pemain dan agen untuk merancang kebijakan penggunaan vaksin COVID-19, demikian laporan ESPN pada Kamis malam.

Hal itu dilakukan jajaran operator NBA menyusul bermunculannya beberapa vaksin COVID-19 yang saat ini memasuki tahap akhir persetujuan penggunaan massal.

Baca juga: Jelang musim baru, 48 pemain NBA dikonfirmasi positif COVID-19

Seturut laporan ESPN, NBA saat ini tengah berupaya melakukan pengayaan kepada para pemain dan staf tim tentang pilihan-pilihan vaksin yang ada beserta efek sampingnya serta anjuran untuk para pemain ikut serta dalam program tersebut.

Pasalnya, ditengarai sejumlah pemain telah mengutarakan keraguan mereka terkait vaksin yang ada kepada agen serta dokter tim masing-masing.

Di sisi lain, NBA juga perlu menentukan linimasa penyuntikan vaksin COVID-19 kepada para pemain dan staf, mengingat vaksin tersebut tentunya diutamakan untuk kalangan rawan seperti tenaga kesehatan.

Baca juga: Toronto Raptors laporkan tiga kasus baru COVID-19

Musim baru NBA yang rencananya tidak akan mengadopsi sistem gelembung memang membuka kemungkinan persebaran COVID-19 di antara para pemain dan staf.

Terlebih dalam beberapa pekan terakhir laporan temuan kasus positif COVID-19 di antara para pemain NBA terus bertambah.

NBA 2020/21 rencananya mulai bergulir pada 22 Desember mendatang.

Baca juga: Adidas luncurkan sepatu edisi khusus Trae Young tahun depan
Baca juga: Clippers ikat Paul George dengan kontrak jangka panjang

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020