New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama di Wall Street berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), terseret ketidakpastian seputar kesepakatan stimulus virus corona.

Sementara saham Tesla melonjak dalam perdagangan berat untuk mengantisipasi penambahan mereka ke S&P 500 minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 124,32 poin atau 0,41 persen menjadi ditutup di 30.179,05 poin. Indeks S&P 500 turun 13,07 poin atau 0,35 persen, menjadi berakhir di 3.709,41. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 9,11 poin atau 0,07 persen menjadi 12.755,64 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan real estat dan energi ditutup masing-masing merosot 1,83 persen dan 1,68 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor material naik 0,51 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.

Ketiga indeks utama mencapai rekor tertinggi pada pembukaan perdagangan sebelum mundur kembali. Indeks teknologi S&P 500, yang telah memimpin kenaikan minggu ini, adalah penyeret terbesar pada indeks acuan secara keseluruhan.

Perdagangan berat dan tidak stabil pada saham pembuat mobil listrik Tesla Inc, yang pada Senin (21/12/2020) akan menjadi perusahaan paling berharga yang pernah ditambahkan ke indeks acuan utama Wall Street.

Saham Tesla terakhir melonjak enam persen dan mencapai rekor tertinggi. Omset saham Tesla mencapai 120 miliar dolar AS tidak lama setelah pukul 16.00 waktu setempat, dengan volume melebihi 200 juta ketika saham diperdagangkan setelah perdagangan reguler, menurut data Refinitiv.

Investor mengamati Washington ketika pembicaraan stimulus AS berlanjut. Anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik telah membuat kemajuan dalam putaran negosiasi bantuan COVID-19 berikutnya yang telah lama ditunggu-tunggu, dengan para pemimpin di kedua belah pihak mengumumkan kemajuan minggu ini.

Putaran pembicaraan stimulus terbaru datang ketika infeksi COVID-19 terus melonjak di seluruh negeri. Amerika Serikat telah mendaftarkan lebih dari 17,3 juta kasus yang dikonfirmasi dengan kematian terkait melebihi 312.000 pada Jumat sore (18/12/2020), menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins, keduanya merupakan angka tertinggi di dunia.

Para ekonom, serta pejabat Federal Reserve, telah berulang kali berpendapat bahwa lebih banyak bantuan fiskal diperlukan untuk mempertahankan pemulihan ekonomi, memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika dukungan fiskal lebih lanjut tidak tersedia tepat waktu.

Pada Kamis (17/12/2020), pasar saham AS menguat dengan ketiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi, di tengah harapan stimulus.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka datar, dukungan Wall Street diredam ketakutan virus
Baca juga: Wall Street ditutup di rekor tertinggi baru, investor bidik stimulus
Baca juga: Saham Tokyo dibuka hampir datar setelah Wall Street beragam

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020