fokus daerah 3T, akan dilakukan pada 2021
Jakarta (ANTARA) - Badan Akreditasi Nasional- Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) menyebutkan sepanjang tahun 2020 pihaknya telah mengakreditasi sebanyak 5.018 sekolah.

“Untuk tahun ini, kita melakukan akreditasi terhadap 4.817 sekolah dan madrasah dan 201 satuan pendidikan kerja sama (SPK),” ujar Ketua BAN-S/M, Dr Toni Toharudin, dalam taklimat media di Jakarta, Selasa. Pada hasil akreditasi sekolah pada 2020, sebanyak 993 sekolah atau 23,41 persen meraih peringkat A. Peringkat B sebanyak 2.096 sekolah atau 49,42 persen, peringkat C sebanyak 1.012 sekolah atau 23,86 persen, dan status tidak terakreditasi sebanyak 140 sekolah atau 3,3 persen.

“Kita sebut pada masa percontohan, karena pada masa implementasi instrumen yang baru,” terang dia.

Anggota BAN-S/M, Dr Budi Susetyo, mengatakan meski disebut sebagai percontohan namun ditetapkan sebagai hasil akreditasi. Madrasah atau sekolah yang dipilih pada 2020 adalah sekolah yang pernah diakreditasi atau yang masa akreditasinya sudah habis.

“Kita pilih secara acak, sampelnya mewakili sekolah, madrasah dan ada SPK. Ada yang akreditasi A, B, C, dan tidak terakreditasi,” terang Budi.

Pelaksanaan akreditasi pada 2020 diselenggarakan secara daring. Dengan demikian, akreditasi tersebut baru menjangkau sekolah yang memiliki akses internet.

“Diperkirakan untuk daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) hanya sedikit, karena hanya untuk sekolah yang memiliki akses internet. Sedangkan untuk fokus daerah 3T, akan dilakukan pada 2021 dengan sasaran 15 persen dari jumlah sekolah yang diakreditasi pada 2020,” terang Budi.

Baca juga: BAN PT: 3 instrumen sulitkan perguruan tinggi dapatkan akreditasi A

Baca juga: BAN SM : 90,9 persen sekolah terakreditasi A dan B

Baca juga: Tiga prodi Unhas raih akreditasi A


Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020