Kalau kehadiran pohon natal dan kandang Natal membuat banyak orang datang dan siapapun sengaja berhenti buat foto nah itu bikin kerumunan,
Denpasar (ANTARA) - Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar, Bali tidak menghadirkan kemeriahan pohon Natal dan Kandang Natal, untuk meminimalisir terjadinya kerumunan saat masa pandemi COVID-19.
 
"Kalau kehadiran pohon natal dan kandang Natal membuat banyak orang datang dan siapapun sengaja berhenti buat foto nah itu bikin kerumunan," kata Pastor Paroki Gereja Katedral RD. Herman Yoseph Babev saat ditemui di Denpasar, Kamis.
 
Ia mengatakan peniadaan pohon natal dan kandang natal dilakukan sebagai wujud mencegah kerumunan dan penyebaran COVID-19.

"Kita cegah jangan sampai gara-gara hal lahiriah ini membuat persoalan. Orang berkumpul malam-malam siapa yang jaga, belum lagi kalau yang kumpul itu ada yang COVID, malah bisa jadi ada penyebaran," katanya.
 
Pada Natal tahun sebelumnya, Gereja Katedral membuat pohon Natal dari janur setinggi 11 meter dan bernuansa Bali. Namun, tahun ini hanya menampilkan pohon Natal kecil di dalam gereja.

Baca juga: Gereja Katedral Denpasar batasi jemaat dalam ibadah Natal
 
Dikatakannya, Gereja Katedral merupakan gereja induk, yang seringkali dikunjungi banyak orang. Karena itu pihaknya berupaya agar tidak terjadi kerumunan.
 
Selain itu, Romo mengimbau dalam situasi menghadapi COVID-19 ini agar seluruh masyarakat waspada terhadap oknum-oknum yang berupaya mengadu domba umat beragama.
 
Menurutnya, Bali adalah tempat yang nyaman untuk semua agama, dengan suasana kerukunan yang sangat dijaga.
 
"Di banyak gereja katolik justru yang membantu mengatur parkir itu teman-teman pecalang (keamanan Bali). Sekaligus menunjukkan bahwa ada koordinasi yang bagus antara agama satu dan lainnya, ada sikap menghargai satu dengan yang lain, ada kegiatan secara Katolik, di Hindu, di Muslim, Budha, Protestan, Konghucu sekalipun semuanya ikut menjaga nyamannya menjalankan ibadah," katanya.
 
Pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap isu hoax bernada negatif yang ada di media sosial.


#satgascovid19
#ingatpesanibucucitanganpakaisabun

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020