Jakarta (ANTARA News) - Krisis ekonomi global yang dampaknya mulai terasa di berbagai sektor ekonomi tidak mempengaruhi kemeriahan berbagai tempat hiburan di Jakarta untuk menggelar acara menyambut Tahun Baru Imlek 2560 yang jatuh pada 26 Januari mendatang. Manajer Humas Mal Ciputra, Rida Kusrida kepada ANTARA di Jakarta, Senin, mengungkapkan menyambut tahun baru yang dirayakan masyarakat Tionghoa ini Mal Ciputra merayakannya sama meriahnya dengan tahun lalu. "Tidak ada pengurangan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan, semua acara menyambut Imlek tahun ini sama meriahnya seperti tahun lalu. Temanya tetap sama, hanya saja yang beda adalah tema yang diangkat," katanya. Rida menambahkan tahun ini tema yang dipilih adalah "Cultural Journey" yakni tentang perjalanan Budaya China masuk ke Indoensia yang diharapkan dapat memberi hiburan sekaligus informasi dan edukasi tentang sejarah. "Tahun lalu kami angkat tema tentang China Peranakan, sekarang kami angkat tema tentang perjalanan budaya China ke Indonesia, misalnya melalui apa mereka datang dan dinasti apa saja," katanya. Barongsai Sementara itu sejumlah hotel berbintang lima di Jakarta juga tengah berhias menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2560. Hiasan berupa ornamen2 khas Imlek berwarna merah mengihiasi lobi depan hotel, pertunjukan barongsai yang meriah, dan menu-menu masakan yang dihidangkan di setiap restoran diwarnai dengan daftar masakan China. Manajer Humas dan Pemasaran Hotel Gran Melia, Dewi Banowati mengungkapkan tahun ini pihaknya menyediakan beragam menu masakan China yang spesial dan juga beragam kue-kue yang bisanya dihidangkan keluarga Tionghoa menyambut Tahun Baru Imlek. "Kami juga ada pertunjukan barongsai pada saat Imlek nanti, pokoknya sebisa mungkin Imlek tahun ini kami rayakan dengan meriah seperti thaun-tahun sebelumnya. Jadi sebelum atau sesudah krisis perayaannya sama, tidak ada yang berubah meski keadaans ekarang memang sedang krisis," katanya. Model dan presenter berdarah Tionghoa, Olga Lydia mengatakan besar atau tidaknya sebuah perayaan Imlek di berbagai tempat dan berbagfai individu sebenarnya tida k dipengaruhi oleh adanya krisis ekonomi global. "Sebenarnya ada krisis ekonomi global atau tidak itu terpulang masing-masing pribadi mau bagaimana merayakan tahun baru. Tapi bagi saya pribadi sih seharusnya merayakan tahun baru tidak selalu keluar banyak uang, pada intinya kita merayakan tahun yang baru dimana kita dalam tradisi Tionghoa biasanya merayakan bersama keluarga besar dan menikmati makan malam bersama," demikian Olga.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009