"Yang penting itu sebenarnya mari kita sadari diri sendiri, saling menyemangati dan saling mengingatkan," kata Dewi.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Okupasi Indonesia (PERDOKI) Dr. dr. Dewi Soemarko, MKK, Sp.Ok mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan saling mengingatkan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah kejenuhan menghadapi pandemi COVID-19.

"Yang penting itu sebenarnya mari kita sadari diri sendiri, saling menyemangati dan saling mengingatkan," kata Dewi yang juga Ketua Prodi Magister Kedokteran Kerja/ Pengajar Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di BNPB, Jakarta, Senin.

Telah 10 bulan lebih pandemi mendera Indonesia. Tetapi angka kasus positif terus meningkat, dengan tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan juga menurun.

Data yang diperoleh Satgas COVID-19 menunjukkan bahwa sejak pekan ketiga September hingga pekan keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun 28 persen, kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan menurun 20,6 persen.

Baca juga: Perdoki mendorong vaksinasi seluruh penjamah makanan di restoran

Penurunan tersebut berkontribusi terhadap kenaikan kasus positif pada Oktober-Desember 2020 sebesar 113 persen, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dalam sebuah konferensi pers per Kamis (7/1).

Dewi mengatakan bahwa peningkatan kasus yang disebabkan turunnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan itu diduga karena masyarakat merasa jenuh dengan kondisi pandemi yang berlarut-larut.

"Jadi sepertinya memang karena pandemic fatigue. Pandemic fatigue itu sebenarnya apa sih? Orang menjadi demotivasi itu apa sih? Orang menjadi demotivasi itu karena capek, karena kita melakukan sesuatu hal yang berulang-ulang untuk terus menerus menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Orang-orang menjadi jenuh karena harus melakukan banyak aktivitas di tengah banyak keterbatasan, sementara pandemi tidak juga berakhir.

Padahal menurut dia, masyarakat tidak boleh lupa bahwa melakukan protokol kesehatan tidak hanya untuk menjaga kesehatan diri sendiri tetapi juga orang lain, terutama untuk orang-orang tercinta di sekitarnya.

Masyarakat juga harus terus menyadari bahwa pandemi belum berakhir sehingga perjuangan harus terus menerus dilakukan hingga pandemi COVID-19 benar-benar bisa diatasi.

Untuk itu, Dewi mendorong semua pihak dan seluruh masyarakat untuk tetap semangat dan saling mengingatkan tentang perlunya berdisiplin menjalankan protokol 3M, yaitu dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan guna mencegah penularan COVID-19.

Pewarta: Katriana
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021