“Inovasi tanpa mau mengambil risiko itu adalah inovasi yang mencekik,”
Kritik Jack Ma

Namun di antara semua itu adalah Jack Ma yang paling high profile dan dikenal luas di dunia, sebagian karena kefasihannya dalam berbahasa Inggris meskipun tidak pernah studi di luar negeri seperti Zheng Huang yang master ilmu komputer dari Universitas Wisconsin di AS yang juga pernah bekerja di Google dan Microsoft.

Jack Ma mengaku 10 kali ditolak Harvard Business School. Dia bukan jebolan teknologi informasi karena studinya dihabiskan untuk mempelajari bahasa Inggris, di China.

Sembilan tahun menjadi pemandu wisata, Jack Ma pernah ditolak bekerja di mana-mana sampai kemudian berkenalan dengan internet pada 1994 dan mendirikan perusahaan pertamanya.

Setahun kemudian dia pergi ke AS dalam skema pertukaran pemerintah daerah. Di sini, dia menemukan keanehan yang mendorongnya kian serius menggeluti internet sampai kemudian membuat laman web China Pages jauh sebelum mendirikan Alibaba yang kini dikenal sebagai perusahaan teknologi multinasional China yang berspesialisasi e-commerce, retail, internet dan teknologi.

Jack Ma sudah terbiasa bersentuhan dengan kapitalisme dan pasar bebas sejak bank investasi raksasa Goldman Sachs dari AS dan Softbank dari Jepang menyuntikkan dana untuk Alibaba sampai kemudian konglomerasi ini tumbuh besar menjadi perusahaan e-commerce terbesar di dunia dan perusahaan kecerdasan buatan (AI) terbesar kelima di dunia.

Lewat anak-anak perusahaannya seperti Lazada, Paytm, AliExpress, dan banyak lagi, termasuk raksasa fintech Ant Group yang dulu bernama Ant Financial dan Alipay, tentakel bisnis Alibaba menjalar ke mana-mana, mencengkeram perekonomian China.

Pada 2018, Ant Group mengelola asset sebesar 260 miliar dolar AS (Rp3.663 triliun). Bank-bank BUMN China dan badan regulasi keuangan tersentak mendapati kenyataan ini. Mereka mendesak Jack Ma agar mengendalikan unit bisnis Ant Group, Yu'E Bago, dalam menarik dana masyarakat karena bisa mengalihkan dana masyarakat dari bank-bank konvensional yang akibatnya bisa buruk terhadap likuiditas perbankan China.

Jack Ma pun mengerem Yu’E Bao dengan menerapkan batas dana maksimum yang boleh disimpan masyarakat dalam lembaga pengelola dana digital itu. Tapi akibatnya asset yang dikelola Ant Group terus menurun yang sampai September 2020 hanya 183 miliar dolar AS.

Jack Ma kesal. Dia merasa sistem keuangan tradisional menghalangi bisnis fintech yang dikelolanya. Dia melihat realitas bisnis modern yang serba digital tak mendapat perlakuan yang tepat.

Kemudian, 23 Oktober dalam sebuah forum di Shanghai, Jack Ma menumpahkan unek-uneknya terhadap lembaga keuangan tradisional yang disebutnya bagai pegadaian.

Dia juga menyebut artikulasi Beijing dalam "mencegah risiko keuangan sistemik” sebagai berlebihan karena menghambat inovasi. Dia menilai kerangka regulasi keuangan yang tengah berlaku yang dikenal sebagai Basel Accords bukan "obat" yang tepat bagi sektor keuangan China. Kritik itu dia sampaikan di depan mata Wakil Presiden China Wang Qishan.

“Inovasi tanpa mau mengambil risiko itu adalah inovasi yang mencekik,” kata dia.

Presiden XI Jinping terusik. Kali ini Xi menilai Jack Ma sudah kelewatan. Ma yang seperti konglomerat-konglomerat China lainnya adalah anggota Partai Komunis pun dipanggil untuk menjelaskan arti ucapannya.

Baca juga: Jack Ma mundur dari SoftBank
Baca juga: Pengadilan India panggil Alibaba dan Jack Ma, kenapa?

Selanjutnya: Tindakan keras Pemerintah China

Copyright © ANTARA 2021