Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung mendukung adanya rencana vaksinasi terhadap anak-anak guna mencegah mereka terinfeksi COVID-19.

"Kita harap vaksinasi COVID-19 juga dapat diberikan kepada anak-anak karena mobilitas mereka tinggi sehingga rentan terpapar COVID-19," kata Wakil Ketua IDI Lampung dr Boy Zaghlul Zaini, di Bandarlampung, Senin.

Namun, menurutnya, sebelum memberikan vaksinasi COVID-19 kepada anak-anak tentunya harus ada kajian ataupun penelitian lebih lanjut dari pemerintah maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Ya, kita harap kalau orang dengan lanjut usia (lansia) dapat divaksinasi semoga anak-anak juga bisa. Sekarang IDAI sedang mengkajinya dan menelitinya, jadi kita tunggu saja kajian dari mereka apakah anak-anak bisa direkomendasikan vaksinasi seperti halnya lansia," kata dia.

Baca juga: Universitas Oxford akan uji respons vaksin COVID pada anak-anak

Baca juga: Jangan lupa anak-anak juga butuh vaksin


Menurutnya lagi, anak-anak sangat perlu divaksinasi sebab berkaca dari kasus konfirmasi positif COVID-19, bayi saja dapat terinfeksi apalagi mereka yang sulit diatur dan memiliki tingkat aktivitas tinggi.

"Kalau orang dewasa enak disuruh ke rumah, ya, mereka diam, tapi anak-anak diperintah tetap diam d rumah mereka masih cari sela untuk keluar main dengan teman-temannya ke sana-ke sini sehingga ini pun menjadi rentan terpapar COVID-19," katanya.

Dia pun berharap dengan dilakukannya vaksinasi kepada anak-anak tersebut aktivitas belajar mengajar secara tatap muka di sekolah-sekolah dapat segera digelar.

sedangkan terkait vaksinnya yang pas, ia mengatakan bahwa sejauh ini Sinovac sudah cocok dengan masyarakat Indonesia sebab vaksin tersebut pun telah digunakan oleh lansia dan belum terdengar ada efek samping yang berat.

"Kalau vaksinnya tetap Sinovac saja, karena saya kira setelah disuntikkan ke lansia, Alhamdulillah, kita belum mendapatkan laporan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) sehingga ini kemungkinan pas juga dengan anak tapi kalau ada yang lebih cocok, ya, itu terserah pemerintah dan yang melakukan penelitiannya," kata dia.*

Baca juga: UNICEF akan pimpin upaya pengadaan, distribusi vaksin COVID-19

Baca juga: Saham anak usaha Bio Farma melonjak seiring uji klinis vaksin COVID-19

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021