Medan (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan, Sumatera Utara, akan segera membentuk tim dokter untuk memisahkan bayi kembar siam yang lahir dari pasangan Irwan dan Asni yang lahir 15 Januari lalu melalui operasi caesar. Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan RSUP H Adam Malik, Dr.M. Nur Rasyid Lubis mengatakan, masih akan dibicarakan mengenai nama-nama dokter yang masuk dalam tim pemisahan bayi kembar siam Asni I dan Asni II itu. "Siapa saja dokter yang akan masuk kedalam itu masih dibicarakan lebih lanjut, yang jelas mereka nantinya adalah dokter-dokter yang ahli dibidangnya seperti ahli penyakit dalam dan ahli spesialis anak," kata Dr. M. Nur Rasyid Lubis di Medan, Selasa. Sekarang RSUP Adam Malik menunjuk beberapa dokter di antaranya Prof Dr Hanafi,dr Zainuddin, Prof Dr Munar Sp A, dan dr Guslihan Dasa Tjipta, untuk menangani kedua bayi hingga tim operasi pemisahan terbentuk. Nur Rasyid juga belum bisa memastikan kapan operasi pemisahan dilakukan. "Secara fisik kedua bayi itu memiliki organ tubuh luar cukup lengkap. Masing-masing memiliki sepasang tangan dan kaki. Keduanya mengalami pendempetan sepanjang 40 cm mulai dada hingga bagian pusat," katanya. RSUP H Adam Malik pernah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana dan Mariani, putri dari pasangan Syaiful Bahri dan Siti Aisyah, warga Desa Suka Dame, Langsa, NAD. Keberhasilan memisahkan Mariana-Mariani yang lahir melalui operasi caesar di RSU Cut Nyak Dien, Langsa, 21 Agustus 2004 itu adalah operasi pemisahan kembar siap pertama di Medan yang berhasil. Operasi pemisahan Mariana dan Mariani kala itu juga dipercayakan pada tim yang melibatkan Guslihan Dasa Tjipta. Dalam operasi Asni I dan Asni II nanti merupakan pengalaman kedua bagi dokter spesialis anak itu. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009