Bogota (ANTARA) - Kolombia akan menutup perbatasan darat dan sungai selama tiga bulan, hingga 1 Juni, dalam upaya mengekang penyebaran virus corona, kata badan migrasi negara itu, Sabtu (27/2).

"Kita tidak bisa mengurangi penjagaan," kata direktur jenderal migrasi, Juan Francisco Espinosa, dalam pernyataan.

"Covid tidak membedakan antara kebangsaan dan kita harus mengikuti rekomendasi dari otoritas kesehatan, untuk mengatasi pandemi ini bersama-sama."

Perbatasan itu diharapkan dibuka kembali pada 1 Maret. Meski tetap ditutup, pengecualian untuk tindakan itu akan diberikan, termasuk pada transportasi barang, keadaan darurat kesehatan, dan keadaan darurat tak terduga lainnya, kata badan itu.

Perjalanan udara tidak akan terpengaruh oleh aturan tersebut.

Awal pekan ini, pemerintah mengatakan akan memperpanjang status darurat kesehatan hingga setidaknya 31 Mei.

Kolombia, yang menutup perbatasannya Maret tahun lalu, sebelumnya berencana membuka perbatasan pada Sabtu.

Negara itu adalah tujuan utama bagi para migran Venezuela, yang pergi menyelamatkan diri dari krisis sosial dan ekonomi yang telah berlangsung lama.

Lebih dari 1,7 juta warga Venezuela saat ini berada di Kolombia, menurut catatan badan tersebut.

Kolombia telah melaporkan lebih dari 2,2 juta kasus virus corona, serta 59.518 kematian, menurut kementerian kesehatan.

Sumber : Reuters


Baca juga: Kolombia perpanjang status darurat, pesan lebih banyak vaksin Sinovac

Baca juga: Kolombia setujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 AstraZeneca

Baca juga: Kolombia akan beri status hukum sementara untuk imigran asal Venezuela


 

Bandara Soetta perketat kedatangan WNA

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021