Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen menyebutkan kebijakan pemerintah selama ini diterapkan dinilai berdampak pada penurunan kasus COVID-19 di tanah air.
 
Muchamad Nabil Haroen yang juga akrab disapa Gus Nabil salam keterangan pers diterima di Jakarta, Jumat, menilai pemerintah selalu mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan eksekusi program yang tepat.
 
Dia mencontohkan pemerintah menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro dengan pendekatan sosial.
 
"Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga," kata Nabil.
 
Nabil mengatakan dalam konteks pendekatan sosial, pemerintah menggandeng ormas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, warga pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk ke-Indonesia-an.

Baca juga: Penerapan kebijakan PPKM sukses di beberapa daerah
 
Pemerintah juga serius menggandeng ormas-ormas untuk memperlancar proses dalam menjalan program vaksinasi.
 
"Jelas sekali PPKM berpengaruh pada penurunan COVID-19. Tapi jangan lupa juga ada faktor-faktor lain, misal semakin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi," kata Nabil.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, semua pihak harus terus bekerja sama, saling menguatkan. Pemerintah, kata dia menyiapkan program-program strategis, terkait infrastruktur kesehatan dan hal lain.
 
"Nah, warga juga saling bantu untuk menguatkan diri, menahan diri untuk tidak bepergian, kecuali hal penting. Juga menguatkan solidaritas sosial antar warga, semua itu akan jadi kunci untuk penanganan pandemi," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu.
 
Menurut Nabil, PPKM mikro juga dalam rangka menangani pandemi secara spesifik. Jika semua pihak sadar tantangan pandemi dan satu pemahaman dalam penanganan, maka menurutnya masalah pandemi bisa segera diatasi.

Dia menilai pemerintah juga menstimulasi ekonomi dengan beberapa program, di antaranya padat karya.
 
"Jadi memang diharapkan, nanti ekonomi menggeliat, pasar menjadi pulih kembali. Di antara strateginya dengan program padat karya, ini akan menggerakkan banyak warga agar bisa pulih secara ekonomi," katanya.

Baca juga: Pengamat optimistis PPKM efektif tekan penyebaran COVID-19
 
Setelah itu, lanjut dia, dukungan untuk menggerakkan UMKM dan pengusaha kecil-menengah, di antaranya dengan kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal.
 
"Jadi prosesnya bertahap, tapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif dan produktif kembali bangkit," katanya.
 
 
Nabil optimistis vaksinasi bisa dipercepat. Dia berpendapat, manajemen data sekaligus juga infrastruktur kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) perlu dikuatkan.
 
Menurut dia, masyarakat bisa melihat hasil dari kebijakan pemerintah baik untuk mengatasi krisis kesehatan maupun ekonomi.
 
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Barat mengalami penurunan dalam empat pekan berturut-turut. Kemudian, penanganan kasus COVID-19 di Jawa Tengah dan Jawa Barat juga menunjukan hasil cukup baik.
 
Sebaliknya, kata Wiku, tiga provinsi yang tak menjalankan kebijakan PPKM dan PPKM skala mikro menunjukkan peningkatan kasus aktif COVID-19.
 
"Hal ini menunjukkan intervensi kebijakan yang diterapkan memberikan dampak yang cukup baik terhadap perkembangan kasus aktif," ujar Wiku.

Baca juga: DPR soroti efektifitas kebijakan PPKM

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021