Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan berakhir dengan catatan optimis pada Selasa, karena pembelian saham oleh investor institusional, mengikuti kenaikan di pasar saham Amerika Serikat.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 21,46 poin atau 0,70 persen menjadi menetap di 3.067,17. Volume perdagangan mencapai 1,1 miliar saham senilai 12,8 triliun won (11,3 miliar dolar AS).

KOSPI memulai perdagangan dengan 0,12 persen lebih tinggi dan bertahan di wilayah positif sepanjang sesi karena lembaga keuangan domestik membeli saham setelah reli di Wall Street malam sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,53 persen, dan S&P 500 naik 0,65 persen. Indeks Komposit Nasdaq naik 1,05 persen.

Investor institusional membeli saham bersih senilai 249,7 miliar won (220,9 juta dolar AS).

Investor asing dan individu menjadi penjual bersih menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS minggu ini.

Saham-saham berkapitalisasi besar berakhir beragam. Penentu arah pasar, Samsung Electronics naik 1,2 persen, dan raksasa chip memori SK hynix naik 2,9 persen. Produsen mobil terbesar Hyundai Motor naik 0,9 persen, dan raksasa biofarmasi Celltrion naik 2,6 persen.

Saham perusahaan kimia terkemuka LG Chem anjlok 7,8 persen, dan kilang minyak mentah terkemuka SK Innovation turun 5,7 persen. Samsung Biologics, unit farmasi dari Samsung Group, tergelincir 0,3 persen, dan pembuat baterai isi ulang Samsung SDI menyusut 0,9 persen.

Indeks KOSDAQ atas saham-saham berkapitalisasi kecil bertambah 13,75 poin, atau 1,48 persen, menjadi ditutup pada 940,65.

Mata uang lokal berakhir pada 1.129,7 won versus greenback, naik 6,6 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terapresiasi karena menghidupkan kembali permintaan untuk aset berisiko.

Baca juga: Saham Korsel dibuka menguat, Indeks KOSPI terkerek 0,34 persen
Baca juga: Saham Korsel berakhir lebih rendah, Indeks Kospi turun 0,28 persen
Baca juga: Saham Korea Selatan naik dua hari beruntun didorong paket stimulus AS


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021