Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat agar tidak panik karena vaksin COVID-19 yang diberikan pemerintah adalah aman, halal dan berkualitas serta dijamin tidak kedaluwarsa.

“Vaksin yang akan mendekati masa habis pakainya, yaitu vaksin CoronaVac, batch pertama, yang siap pakai telah didistribusikan sejak Januari lalu dan diberikan pada tahapan vaksinasi pertama kepada tenaga kesehatan, dan kedua pada petugas pelayanan publik, sehingga vaksin tersebut telah habis digunakan,” ujar Wiku dalam telekonferensi pers di Jakarta, Selasa, untuk membantah informasi keliru yang menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan pemerintah telah mendekati masa kedaluwarsa.

Baca juga: Kemenkes: Tidak mungkin pemerintah distribusikan vaksin bermasalah

Karena itu dia menyampaikan agar masyarakat tidak panik karena pemerintah memastikan produk yang diberikan kepada publik yang aman, halal dan berkualitas.

Di tempat terpisah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin CoronaVac yang akan mendekati masa krdaluwarsa adalah vaksin gelombang pertama sebanyak 1,2 juta dan 1,8 juta dosis. Seluruh vaksin itu telah habis digunakan sebelum melewati masa krdaluwarsanya. Vaksin CoronaVac dibuat perusahaan farmasi asal China, Sinovac Biotech.

Baca juga: Kemenkes ingatkan pemda percepat vaksinasi sebelum vaksin kedaluwarsa

"Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," katanya.

Baca juga: Ridwan Kamil pastikan tidak ada vaksin COVID-19 kedaluwarsa di Jabar

Dia juga menjelaskan bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa adalah vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial, berisi satu dosis untuk sekali penyuntikan.

"Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pemberi pelayan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisi 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," katanya.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021