Singapura (ANTARA) - Saham di Singapura ditutup 0,9 persen lebih tinggi pada Kamis setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memperkirakan pemulihan ekonomi yang cepat dari pandemi COVID-19 dan mengatakan suku bunga utamanya akan dipertahankan mendekati nol.

Bursa saham du AS naik ke rekor tertinggi pada hari Rabu karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali setelah kebijakan bahwa bank sentral membiarkan inflasi di atas dua persen dan mengatakan imbal hasil obligasi pemerintah AS baru-baru ini bergerak naik tidak teratur.

Sementara itu, harga minyak mentah turun di Asia setelah laporan pemerintah AS menunjukkan cadangan minyak domestik naik selama empat minggu berturut-turut.

Riset Ritel MayBank-Kim Eng memperkirakan Indeks Straits Times akan breakout menuju level resistance berikutnya pada 3.180 poin, sementara level support jangka pendek terletak di sekitar 2.900 poin.

Indeks acuan Singapura, Straits Times, naik 28,01 poin menjadi 3.137,66 poin. Volume perdagangan 2,96 miliar saham senilai 1,73 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan 308 berbanding 183.

Mapletree Logistics Trust naik 1,06 persen menjadi 1,91 dolar Singapura. Perusahaan itu melakukan diversifikasi ke pasar logistik India dengan mengakuisisi dua gudang di Pune, India, seharga 84,2 juta dolar Singapura.

Aset tersebut didukung oleh fundamental yang menguntungkan, dengan permintaan logistik yang didukung oleh pasar konsumen yang berkembang besar, pertumbuhan e-commerce yang cepat, dan pasokan gudang Grade A.

Saham DBS Group Holdings Ltd naik 1,29 persen menjadi 28,38 dolar Singapura, sementara AEM Holdings Ltd turun 1,27 persen menjadi 3,9 dolar Singapura. (1 dolar AS sama dengan 1,34 dolar Singapura)

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021