Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis sore, menyampaikan rasa simpati dan duka cita atas meninggalnya Hasan Muhammad Di Tiro di Banda Aceh.

"Tadi siang saya menerima berita duka Bapak Hasan Tiro dipanggil oleh Yang Maha Kuasa di Aceh setelah beberapa saat alami sakit karena itu saya ucapkan bela sungkawa dan berdoa semoga almarhum diterima disisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah," kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Presiden Jakarta.

Kepala Negara menyatakan, sebelum meninggal Hasan Tiro telah memperoleh kewarganegaraan Indonesia atas permintaan keluarga dan tokoh di Aceh dan suratnya langsung disampaikan oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto dan diterima pihak keluarga karena Hasan Tiro sudah dirawat di rumah sakit.

"Pemerintah telah kabulkan dan bahkan Menko Polhukam telah saya tugasi menyerahkan surat kepada keluarga karena almarhum sakit dan demikian Hasan Tiro akan dimakamkan di Indonesia sebagai warga negara Indonesia," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan, hal tersebut menandai berakhirnya konflik di Aceh dan menjalin hubungan sebagai keluarga besar Republik Indonesia.

Sementara itu Menko Polhukam Djoko Suyanto usai keterangan pers Presiden mengatakan, surat kewarganegaraan Hasan Tiro diterima oleh salah satu keponakannya dan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf akan mewakili pemerintah RI dalam pemakaman Hasan Tiro.

Hasan Tiro meninggal dunia di Banda Aceh pada Kamis pukul 12.02 WIB akibat kondisi kesehatannya yang terus menurun sejak Rabu malam.

"Hasan Tiro sudah meninggal pada pukul 12.02 WIB," kata mantan petinggi GAM Malek Mahmud yang ditemui di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Kamis.

Sebelum Hasan Tiro dinyatakan tutup usia, sejumlah sahabat Hasan Tiro, yaitu Malek Mahmud dan Zaini Abdullah dipanggil ke ruang perawatan oleh dokter.

Usai pemberitahuan tersebut, Malek Mahmud langsung memerintah membentuk panitia untuk mengurus proses persemayaman Hasan Tiro

(T.P008*G003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010