Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat memodernisasi jaringan internetnya di Surabaya, Jawa Timur, hingga memungkinkan untuk akses internet DC-HSPA+ berkecepatan 42 Mbps.

President Director & CEO Indosat, Harry Sasongko, dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa modernisasi jaringan internet di Surabaya menjadi akses internet tercepat DC-HSPA+ 42 Mbps merupakan kesempatan kedua, setelah sebelumnya diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Peluncuran ini sekaligus menjadikan Indosat sebagai operator pertama di Asia dan kedua di dunia yang menawarkan layanan akses cepat ini," katanya.

Ia menambahkan, peluncuran yang didukung oleh Nokia Siemens Networks itu menjadi wujud dari upaya Indosat dalam melakukan Modernisasi Jaringan telekomunikasinya di Surabaya.

Ia menekankan, hadirnya akses internet tercepat DC-HSPA+ 42 Mbps di Surabaya serta modernisasi jaringan di Surabaya diharapkan membuat pihaknya semakin siap untuk mengadopsi evolusi teknologi dalam layanan telepon selular.

"Selain itu juga dengan cepat dapat merealisasikan layanan LTE (Long Term Evolution atau 4G) di masa mendatang," katanya.

Menurut dia, manfaat yang tidak kalah penting dari modernisasi jaringan ini adalah efisiensi biaya operasional berupa penghematan pemakaian daya listrik sampai 50 persen dan efisiensi kebutuhan ruangan sampai 50 persen.

Hal itu juga merupakan salah satu upaya operator tersebut untuk mendukung penciptaan green telco dalam industri telekomunikasi.

Pihaknya menyatakan sudah mulai mempelopori penggunaan energi alternatif bagi BTS selulernya.

"Melalui Modernisasi Jaringan, kami juga turut mendukung penciptaan green telco di industri telekomunikasi karena mampu mengurangi penggunaan daya listrik serta lebih ramah lingkungan. Hal ini tentunya juga akan menciptakan efisiensi bagi perusahaan," kata Harry Sasongko.

Ia mengatakan, pihaknya berupaya menghadirkan DC-HSPA+ 42Mbps secara komersial sebagai langkah untuk segera memanfaatkan tambahan frekuensi 3G (second carrier) yang belum lama ini diperoleh dari pemerintah.
(T.H016/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010