Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PT Indosat Tbk anjlok sekitar 56,8 persen pada 2010 atau sebesar Rp647,2 miliar dibanding 2009 sebesar Rp1,498 triliun, kata Direktur Utama PT Indosat Tbk., Harry Sasongko Tirtotjondro, di Jakarta, Jumat.

"Penurunan laba bersih ini terjadi terutama akibat penurunan laba kurs, peningkatan beban pendanaan, dan peningkatan beban depresiasi. Peningkatan marjin EBITDA merupakan hasil dari program efisiensi," katanya.

Dia mengatakan, sebanyak 80 persen penurunan laba bersih itu disebabkan karena penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sehingga bersifat tidak tunai (non-cash).

Menurut dia, jika kurs mata uang stabil maka penurunan laba bersih tersebut cenderung tidak akan terjadi.

"Tapi, kita sudah mengindikasikan laba bersih 2011 akan lebih baik dibandingkan laba bersih 2010," katanya.

Namun, ia mengemukakan, secara umum pihaknya melaporkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 5,2 persen terhadap tahun 2009 menjadi Rp.19.796,5 miliar.

Selain itu, pendapatan dari usaha seluler juga meningkat sebesar 12,1 persen menjadi Rp.16.027,1 miliar.

"Marjin EBITDA tumbuh sebesar 200bps menjadi 48,6 persen dengan free cash flow positif sebesar Rp868 miliar," katanya.

Pihaknya juga melaporkan penurunan hutang perusahaan sebesar 5,5 persen menjadi Rp24,063 triliun.

Untuk mengatasi tantangan kompetisi, Indosat mencatat pertumbuhan pelanggan seluler tetap sebesar 11,3 juta dibandingkan 2009. Saat ini Indosat melayani 44,3 juta pelanggan seluler pada akhir tahun 2010.

Dari sisi struktur permodalan terjadi peningkatan di mana terjadi penerbitan obilgasi dolar AS jatuh tempo 2020 senilai 650 juta dolar AS, pembayaran obligasi dolar AS jatuh tempo 2010, pembayaran awal obligasi dolar AS jatuh tempo 2012, dan pembayaran obligasi rupiah jatuh tempo 2010, dengan jumlah total sebesar Rp3,7 triliun.

"Kami juga telah melakukan pelunasan awal fasilitas kredit BCA, DBS, dan Mandiri dengan total sebesar Rp2,6 triliun," demikian Harry Sasongko.
(T.H016/S019)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011