Bengkalis (ANTARA News) - Warga Kecamatan Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis, Riau, mengeluhkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat yang kotor, bercampur lumpur dan berwarna kuning.

Andi (43), warga Sungai Pakning, mengatakan, PDAM telah gagal dalam memenuhi permintaan masyarakat Bengkalis, khususnya yang berada di Kecamatan Sungai Pakning.

"Dari hari ke hari, kualitas air PDAM semakin buruk. Padahal sebelumnya PDAM berjanji akan meningkatkan kualitas air agar bersih ke masyarakat. Saat ini air hanya bisa digunakan untuk mandi, bukan untuk mencuci pakaian, apalagi untuk konsumsi," ujar Andi.

Selain Andi, keluhan juga dilontarkan oleh Imran (33), warga lainnya, yang menganggap PDAM juga telah gagal dalam mengemban amanah masyarakat sebagai pendistribusi air bersih.

"Selama ini PDAM telah dibantu Pemkab Bengkalis untuk penambahan pembuatan tanki air dengan kapasitas ribuan kubik. Diharapkan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan PDAM kepada masyarakat. Namun kenyataannya, air yang diterima tetap saja kotor dan tidak layak konsumsi karena bercampur lumpur," ujarnya.

Imran berharap agar PDAM menanggapi keluhan masyarakat dan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat konsumen.

"PDAM harus cepat tanggap agar kualitas air yang diterima pelanggan dapat bersih kembali dan bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga," tutur Jhonly (40), warga Bengkalis lainnya.

Jhonly yang ditemui saat melakukan aktivitas kerjanya sebagai penjual buah di Sungai Pakning mengatakan, akibat kondisi air yang kumuh tersebut, ratusan warga yang berada di sana mengeluh dan mempertanyakan kinerja PDAM.

"Kami juga mengharapkan pemerintah memberikan penegasan agar secepatnya dilakukan pemulihan kinerja di tubuh manajemen PDAM," ujarnya. (FZR/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010