Washington (ANTARA News/AFP) - Eropa harus mengambil tindakan tegas untuk perbaikan aturan yang mengatur zona euro, Dana Moneter Internasional mengatakan Senin, mengeritik tajam manajemen ekonomi benua tersebut.

Menggunakan bahasa yang sangat kasar, IMF menyerukan Brussels memberikan lebih banyak suara tentang anggaran nasional, menyerukan zona euro untuk mengadopsi "reformasi fundamental" dan "menyelesaikan proyek serikat moneter."

Peluncuran segera ke wilayah perang sengit politik antara Brussels dan negara anggota, IMF mengatakan pemerintah zona euro harus dapat menutup kemampuan pemerintah untuk pajak dan pengeluaran.

"Kerangka fiskal kawasan euro perlu diperkuat secara substansial" dana yang berbasis di Washington tersebut mengatakan, dalam rangka menciptakan "sebuah serikat moneter yang berfungsi dengan baik."

"Idealnya, satu harus bertujuan pada delegasi ke pusat kapasitas untuk memberlakukan target defisit mengikat negara-negara anggota," katanya," katanya. "Sebuah reformasi akan butuh membangun konsensus sekitar perubahan perjanjian."

Prospek penulisan ulang buku aturan Uni Eropa akan menghantui banyak pejabat di Brussels dan ibu kota negara yang baru saja menyelesaikan perbaikan aturan Uni Eropa yang memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dan menghadapi penentangan substansial.

Negara anggota cenderung menolak setiap usulan mereka akan dibatasi.

Tetapi IMF memperingatkan peraturan saat ini yang mendukung euro, yang dikenal sebagai Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan, "tidak mendorong negara-negara anggota untuk mengambil keuntungan dari waktu baik untuk membangun buffer (penyangga) yang cukup dan untuk menurunkan utang ke tingkat prudent (hati-hati)."

Perjanjian itu telah sering dilanggar, meskipun kemungkinan denda berat terhadap pelanggar.

Tapi karena 16 anggota zona euro telah kejang oleh krisis utang yang mulai dari Yunani dan sejak itu berdesir di seluruh benua itu, ketakutan atas kehidupan euro telah memicu panggilan untuk reformasi.

Pertemuan menteri keuangan zona euro di Luxembourg pada Senin meletakkan sentuhan akhir untuk dana 440 miliar euro untuk pinjaman darurat bagi negara sarat utang.

Sementara itu IMF menyalahkan krisis terburuk di euro hampir satu dekade sejarah pada kegagalan pemerintah.

"Krisis euro saat inihasil dari kebijakan fiskal kawasan tidak lestari di beberapa negara, menunda perbaikan sistem keuangan, tidak cukup kemajuan dalam membangun disiplin dan fleksibilitas yang diperlukan untuk kelancaran fungsi serikat moneter, dan tata kelola yang kurang dari kawasan euro."

"Kebijakan-kebijakan perlu segera bergerak dari manajemen krisis ke reformasi fundamental," kata IMF.

Dalam jangka pendek, IMF memperingatkan negara-negara anggota Uni Eropa menghadapi politik sulit dan menyakitkan pada pengeluaran pemerintah.

"Konsolidasi fiskal tak dapat dihindari, dan akan perlu untuk dimulaii di semua negara pada 2011 paling lambat."

"Reformasi kunci" harus mencakup reformasi pasar tenaga kerja, sistem kesejahteraan sosial dan meliberalisasi sektor jasa.

"Langkah-langkah lain harus menargetkan kepatuhan pajak, pembatasan perizinan, hambatan perdagangan non-tarif, dan pembatasan kepemilikan asing dan investasi."

Yunani, Spanyol, Portugal, dan Irlandia telah mengambil semua langkah untuk mengendalikan anggaran mereka, termasuk Jerman, yang pada Senin mengumumkan penghematan senilai 86 miliar euro pada 2014. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010