Medan (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Ahmad Taufan Damanik menilai usul dana aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat sebesar Rp15 miliar per tahun untuk setiap anggota DPR berlebihan.

"Itu sangat mengada-ada dan sarat kepentingan politis. Lagi pula, itu bukan ranahnya legislatif," ujarnya kepada ANTARA di Medan, Rabu.

Dia menduga dana aspirasi itupada akhirnya hanya dimanfaatkan anggota DPR untuk memperkuat konstituen mereka demi memenangkan Pemilu 2014.

"Dana aspirasi itu pasti akan disalurkan kepada pihak-pihak atau orang-orang yang memiliki hubungan politik dengan anggota dewan, tidak mungkin kepada pihak-pihak atau orang lain yang tidak memiliki hubungan.

Karena itu dana aspirasi ini patut diduga sarat kepentingan politis, sarat kepentingan politikus dan sarat kepentingan partai politik," ujarnya.

Taufan juga menilai, dana aspirasi semata untuk membangun kedekatan politik antara anggota DPR dan partai politik dengan konstituen mereka.

"Jadi, motifnya jelas-jelas politik, untuk memperkuat posisi politisi sekaligus partai, bukan untuk kepentingan masyarakat. Mereka diduga akan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan Pemilu 2014," tegasnya.

Ia berharap fraksi-fraksi DPR RI menolak usulanFraksi Partai Golkar itu. "Kalau ini disetujui, pasti akan sangat-sangat melukai perasaan rakyat," ujarnya.(*)

R014/M034AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010