Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan belum menerima laporan mengenai rencana akuisisi PT Bank Panin Tbk oleh Australia and New Zealand Banking Group.

"Belum ada surat resminya," kata Deputi Direktur Pengawasan Bank II BI Joni Swastanto, usai peresmian mekanisme settlement United State Dollar/Indonesian Rupiah Payment-Versus-Payment (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS BI di Jakarta, Rabu.

Menurut Joni, proses akuisisi tersebut diperkirakan masih dalam proses internal dan Bank Indonesia (BI) belum mengetahui rencana akuisisi tersebut.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Australia and New Zealend Banking Group (ANZ) sudah menyiapkan dana 44 juta dolar AS untuk membeli sebesar 14 persen saham ANZ Panin milik Bank Panin.

Dengan pembelian saham tersebut, maka kepemilikan saham ANZ di PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin) akan meningkat dari 85 persen menjadi 99 persen.

Chief Executive Oficer (CEO) ANZ Asia Pacific, Eropa, dan Amerika Alex Thursby, pada waktu itu, mengatakan bahwa rencana penambahan kepemilikan saham ini masih dibicarakan secara internal dan keputusan final masih menunggu persetujuan dari BI.

Penambahan saham di ANZ Panin merupakan strategi ANZ untuk meningkatkan skala bisnis di Asia. "Kami juga ingin menyederhanakan struktur bisnis di Asia tenggara," jelas Thursby.

ANZ Panin merupakan perusahaan patungan antara ANZ Panin dan Bank Panin. Bank yang beroperasi sejak tahun 1993 ini fokus menggarap bisnis institusi dan wealth management.

(T.J008/R010/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010