Bengkalis (ANTARA News) - Kawanan gajah liar yang berada di kawasan hutan Bengkalis, Riau, kembali mengamuk dan merusak sejumlah perkebunan yang berada di Desa Petani.

Kepala Desa Petani, Rianto, saat dihubungi ANTARA dari Dumai, Kamis, mengatakan, kawanan gajah yang sebagian merupakan penghuni lahan hutan konversi dan sebagian lagi merupakan kawanan gajah liar itu mulai masuk ke kawasan pemukiman penduduk pada Selasa (15/6), hingga berakibat rusaknya puluhan hektar perkebunan sawit dan palawija disana.

"Sejak saat itu kawanan gajah terus keluar masuk kawasan pemukiman dan merusak tanaman perkebunan milik warga disini," katanya.

Padahal, sehari sebelumnya gajah yang terlatih yang diturunkan Balai Besar Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menghalau gajah-gajah liar itu baru saja dipulangkan.

"Kondisi ini tentu membuat kami yang ada disini semakin panik dan terus dihantui ketakutan karena gajah-gajah itu bisa datang dan mengamuk kapan saja. Walau belum merusak rumah, namun sudah merusak tanaman warga," katanya.

Menurut Rianto, Pemerintah Kabupaten Bengkalis hingga saat ini belum berbuat apa-apa terhadap kondisi konflik antara manusia dengan gajah di Desa Petani.

"Hal tersebut diperkuat lagi dengan bantuan dan solusi yang diberikan pemerintah sangat minim," katanya.

Pada 4 Juni 2010, warga Desa Petani, Suwanto (37), ditemukan tewas dengan kedua kaki patah dan anggota tubuh rusak karena karena diinjak-injak kawanan gajah.(KR-FZR/A033)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010