Tanjungpinang (ANTARA News) - Delapan imigran gelap asal Myanmar yang ditangkap TNI AL dari Lantamal IV Tanjungpinang di kapal PT Pelni KM Lambelu pada Kamis pagi, sementara ini ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang.

"Ada delapan orang imigran asal Myanmar yang diserahkan oleh TNI AL kepada kami melalui Kantor Imigrasi Tanjungpinang pada Kamis petang, dan mereka untuk sementara ditampung di Rumah Detensi Imigrasi," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang Sugiyo, di Tanjungpinang.

Menurut dia, delapan imigran asal Myanmar yang semuanya laki-laki itu akan ditampung sementara di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) sambil menunggu proses verifikasi dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), dan International Organization for Migration (IOM).

Selain menerima delapan imigran gelap asal Myanmar tersebut, Sugiyo mengatakan Rudenim Tanjungpinang juga menerima sebanyak 12 imigran gelap Afghanistan yang dibawa dari Kantor Imigrasi Panjang, Lampung, Kamis malam.

"Ada 20 imigran gelap dari Myanmar dan Afghanistan yang kami terima hari ini untuk ditampung di Rudenim Tanjungpinang untuk sementara waktu," katanya.

Dengan tambahan 20 imigran tersebut, menurut dia jumlah imigran yang ditampung di Rudenim Tanjungpinang saat ini sebanyak 423 orang yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dewasa serta anak-anak.

"Mereka berasal dari Afghanistan, Sri Lanka, Myanmar, Irak, dan Vietnam," kata Sugiyo.

Ia mengatakan kapasitas Rudenim masih sanggup menampung imigran gelap tersebut, karena kapasitasnya 600 orang.

"Secara bertahap ada juga imigran yang dipulangkan ke negara asal setelah diverifikasi oleh UNHCR dan IOM, dan mereka pulang dengan sukarela," katanya.(*)

KR-NP/M008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010