New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia ditutup bervariasi pada Kamis, karena investor melakukan aksi ambil untung menyusul kenaikan baru-baru ini dan mencerna laporan ekonomi AS yang mengecewakan pada pengangguran dan manufaktur.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 88 sen menjadi 76,79 dolar per barel, penutupan turun pertama setelah tiga hari meningkat.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik 54 sen menjadi mantap pada 78,68 dolar.

"Kombinasi dari indeks Fed Philadelphia dan klaim pengangguran menciptakan keraguan lebih lanjut tentang kekuatan pemulihan ekonomi secara keseluruhan," kata Adam Sieminski dari Deutsche Bank.

Dua laporan resmi yang dirilis Kamis lebih buruk daripada kebanyakan ekspektasi analis dan melemparkan awan di atas kekuatan pemulihan AS dari resesi yang paling parah sejak Depresi Besar 1930-an.

Indeks dari Federal Reserve Philadelphia Juni untuk manufaktur di wilayah Mid-Atlantic terjun delapan poin, menjadi 13,4, level terendah dalam hampir setahun. Manufaktur telah menjadi pendorong utama pemulihan yang dimulai sekitar tahun lalu setelah setahun kontraksi.

Klaim baru klaim manfaat asuransi pengangguran naik untuk yang kedua minggu berturut-turut, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, meleset dari harapan mereka untuk jatuh.

"Minyak jatuh dari tertinggi enam minggu karena jumlah orang Amerika yang mencari manfaat pengangguran tak terduga meningkat, yang menunjukkan permintaan akan lambat untuk pulih," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

Victor Shum, seorang analis untuk konsultan energi Purvin & Gertz mengatakan, aksi ambil ntung mungkin salah satu faktor.

"Harga minyak telah rally selama beberapa hari sesuai dengan rally dalam ekuitas dan setelah keuntungan ini, investor cenderung untuk membukukan beberapa keuntungan," katanya.

Kontrak berjangka New York telah naik hampir empat dolar di tiga sesi sebelumnya didukung data ekonomi AS yang membesarkan hati, terutama data produksi industri pada Rabu, dan melemahnya dolar.

Sieminski dari Deutsche Bank mengatakan, pasar minyak tampak kekurangan pengarah.

"Sepertinya tidak akan jauh dari sebuah tren baru-baru ini dan ketika tidak ada kecenderungan semua orang hanya akan kembali ke gagasan bahwa mungkin ke kisaran 70-ke-80 dolar yang Saudi telah berbicara tentang masih ide yang terbaik dan itu berakhir naik dengan memberikan Anda sebuah harga dekat 75 dolar," kata Sieminski.  (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010