Pangkalpinang (ANTARA News) - Perum Pegadaian Cabang Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada 2010 margetkan perolehan laba mencapai Rp7,490 miliar.

"Target laba pada 2010 sebesar Rp7,490 miliar atau mengalami peningkatkaan sekitar 20 persen dibanding tahun lalu," kata Pimpinan Cabang Perum Pegadaian Pangkalpinang, Firdaus Ardi di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan, hingga April 2010 sudah mencapai 30 persen dari target laba sebesar Rp7,490 miliar hingga akhir tahun atau rata-rata uang yang masuk mencapai sekitar Rp624 juta per bulan.

"Kami juga terus mempromosikan tentang pegadaian untuk meningkatkan jumlah nasabah terutama nasabah baru, bagian dari upaya mencapai target laba yang sudah ditetapkan hingga akhir tahun," ujarnya.

Ia menjelaskan, hingga sekarang jumlah nasabah pegadaian mencapai 800 orang per bulan untuk produk Kredit Gadai, Kredit Kreasi, Kredit Krasida, Jasa Taksiran dan Jasa Titipan.

"Jumlah nasabah mencapai 800 orang per bulan atau rata-rata nasabah sebanyak 32 orang per hari yang menggadaikan barang berharga," ujarnya.

Ia juga mengatakan kendala selama ini nasabah sering menunggak karena sering lupa menebus barang yang digadaikan sampai batas waktu yang sudah ditentukan.

"Untuk usaha gadai biasanya mengalami penunggakkan karena keperluan mendesak untuk biaya masuk sekolah anak sehingga mereka lupa menebus barang yang digadaikan," ujarnya.

Ia menjelaskan, batas waktu penebusan barang adalah selama empat bulan dan pihak pegadaian melakukan pelelangan jika nasabah tidak mampu menebus barang yang digadaikan.

"Selama ini tidak ada nasabah yang komplain jika barang yang digadaikan kami lakukan pelelangan, bahkan ada sebagian nasabah meminta untuk dilelang saja karena tidak mampu menebus," ujarnya.

Namun pihaknya tidak menginginkan demikian dan berharap para nasabah bisa menebus barangnya sampai batas waktu yang ditentukan.

"Tujuan kami adalah membatu nasabah dan meningkatkan jumlahnya, bukan melakukan pelelangan terhadap barang yang digadaikan karena tidak sanggup menebusnya," ujarnya. (Ant/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010