Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung akan menerapkan wajib belajar 15 tahun untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di kota itu.

"Tidak berlebihan Pangkalpinang bertekad mewujudkan wajib belajar (wajar) 15 tahun karena wajar 12 tahun sudah berhasil tercapai," kata Wali Kota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim, di Pangkalpinang, Senin.

Wajar 15 tahun merupakan bagian upaya untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, katanya tanpa menyebutkan tahun pelaksanaan wajar 15 tahun tersebut.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang berusaha keras untuk mewujudkan wajar 15 tahun tersebut dengan mengalokasikan anggaran pendidikan di atas 20 persen dalam ABPD.

"Kami juga akan memberikan subsidi bagi ratusan siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran," katanya.

Selain itu, kata dia, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan program tersebut. Program ini akan terkendala jika tidak didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, ujarnya.

"Pangkalpinang juga ditetapkan sebagai kota vokasi dengan mendorong siswa untuk masuk lembaga pendidikan kejuruan (SMK) dengan perbandingan 60 persen siswa SMK dan 40 persen siswa SMA," ujarnya.

Ia mengatakan, Pangkalpinang ditetapkan sebagai kota vokasi dengan maksud menjadikan daerah ini sebagai sebuah kota yang berbasis kewirausahaan dan teknologi dengan membangun pendidikan berbasis kejuruan.

Kota vokasi adalah suatu daerah yang memiliki kemampuan besar untuk menjadi pusat pembelajaran kejuruan, penyedia tenaga kerja berkualitas, dan pusat produksi barang dan jasa.

"Perbandingan yang ideal untuk sebuah kota vokasi adalah 60 persen sekolah kejuruan dan 40 persen sekolah menengah umum," ujarnya.

Ia mengatakan, penetapan Pangkalpinang sebagai kota vokasi sejalan dengan tekad pemerintah mewujudkan Pangkalpinang sebagai kota jasa dan perdagangan pada 2013.

"Tamatan SMK memiliki keterampilan sehingga lebih bisa bersaing dalam dunia kerja nantinya," ujarnya. (HDI/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010