Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal membuka Pekan Produk Kreatif Indonesia yang digelar di Balai Sidang Jakarta 23 hingga 27 Juni ini.

"Presiden batal membuka secara resmi acara Pekan Produk Kreatif Indonesia, dan digantikan oleh Wakil Presiden Boediono," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, di Jakarta Selasa usai meninjau persiapan PPKI.

Agung menjelaskan, Presiden Yudhoyono pada 24 Juni 2010 akan bertolak ke Toronto, Kanada, untuk menghadiri KTT G20.

"Untuk itu beliau perlu melakukan sejumlah persiapan, sehingga tidak bisa membuka acara PPKI besok," kata Agung Laksono.

Sementara itu usai meninjau PPKI, Menkokesra menyimpulkan sejauh ini persiapan berjalan dengan baik dan siap dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan.

Agung juga menambahkan, dalam acara pembukaan itu diantaranya juga akan hadir sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, para pejabat tinggi negara, instansi pemerintah, perwakilan negara sahabat, asosiasi bisnis, kalangan pengusaha, tokoh budaya dan perguruan tinggi.

Acara yang mengusung tema "Eksplorasi Budaya Nusantara Melalui Keanekaragaman Kreativitas Pemuda Untuk Mendukung Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia" itu melibatkan 12 instansi pemerintah.

Instansi pemerintah yang terlibat diantaranya Kemenkokesra, Mendagri, Kemenlu, Keperind, Kemendag, Kemenbudpar, Kemendiknas, Kemenkumham, Kemenkominfo, Kemenkop dan UKM, Kementerian BUMN, dan Kemenriset dan Teknologi.

Acara itu bertujuan untuk membangun seluruh komponen bangsa dalam menyelamatkan, emmelihara dan melindungi warisan budaya bangsa melalui inovasi teknologi dan kreativitas.

Selain itu, PPKI 2010 juga ingin memberikan kontribusi signifikan bagi proses pengembangan produk warisan budaya menjadi ekonomi kreatif berbasis teknologi informasi dan produk ramah lingkungan.

Ditambah lagi kegiatan itu juga bertujuan untuk mendorong penciptaan lapangan kerja luas dan menghasilkan devisa serta ajang pertukaran pengetahuan, pengalaman, informasi dan transaksi.

(W004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010