Kolombo (ANTARA News) - Sri Lanka akan melarang kunjungan tim PBB yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia dalam bulan-bulan terakhir perang saudara di negara itu, kata seorang menteri senior, Kamis.

Pasukan negara itu akhirnya melumpuhkan pemberontak Macan Tamil Mei tahun lalu setelah puluhan tahun pertumpahan darah etnik,dan pemerintah berulang-ulang membantah bahwa ribuan warga sipil dibunuh dalam perang itu.

"Kami tidak mengeluarkan visa-visa bagi mereka. Kami tidak akan mengizinkan mereka memasuki negara ini," kata Menteri Luar Negeri Gamini Lakshman Peiris kepada wartawan dan dikutip AFP.

Tindakan Sekjen PBB Ban Ki-moon membentuk satu satu tim untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia internasional, Selasa itu "sama sekali tidak perlu," kata Peiris.

Ia mengatakan tim PBB yang beranggotakan tiga orang itu "tidak bermanfaat" karena Sri Lanka telah membentuk komisinya sendiri pada akhir perang itu dan rekonsiliasi etnik pasca konflik.

"Kami rasa tim itu adalah satu campur tangan yang tidak perlu. Pemerintah harus diberikan kebebasan untuk melakukan penyelidikannya sendiri."

Tim PBB itu dibentuk setelah tekanan internasional bagi satu penyelidikan independen terhadap tuduhan bahwa para warga sipil Tamil dibunuh pasukan pemerintah dan pemberontak yang menyerah dieksekusi.

(H-RN/B002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010