"SUTT tersebut hanya bertegangan 70.000 hingga 150 ribu volt dan pembangunannya sudah memenuhi standardisasi, jadi tidak akan mengancam kesehatan warga akibat radiasi yang ditimbulkannya," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Hal itu dikemukakannya sehubungan dengan adanya penolakan sebagian warga Selindung atas pembangunan SUTT karena dikuatirkan radiasi yang dihasilkannya dapat mengancam kesehatan warga.
"Kami akan menyosialisasikan lagi pembangunan SUTT ini kepada masyarakat agar mereka benar-benar paham yang berkoordinasi dengan PLN Pikitring karena mereka yang menangani pembangunan SUTT ini," ujarnya.
Ia mengatakan, PLN akan menyosialisasikan lebih gencar terutama tentang radiasi yang menurut warga dapat mengancam kesehatan.
"Menurut hemat kami, pembangunan SUTT tersebut sudah berdasarkan standar keamanan yang cukup matang dan saya yakin itu sudah dipenuhi sebelum melaksanakan pembangunan," ujarnya.
Ia mengaku belum begitu yakin radiasi yang dihasilkan oleh pembangunan SUTT ini dapat mengganggu kesehatan warga.
"Saya percaya pembangunan SUTT ini aman, tidak akan mengancam kesehatan warga namun kami tetap menyosialisasikan kepada warga agar bisa dipahami," ujarnya.
Sementara itu Manager Niaga PT PLN Babel, Mirza Arsyad mengatakan, fungsi SUTT ini untuk ditransmisikan guna mengatasi persoalan krisis listrik di daerah ini.
"Pembangunan SUTT sudah ada standardisasinya, ini perlu disosialisasikan lagi kepada warga," ujarnya.
Ia mengatakan, tegangan SUTT lebih rendah dibanding dengan Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) yang mencapai 500 ribu volt.
"Pembangunannya sudah berdasarkan kajian dan memperhatikan aspek keamanan," ujarnya. (HDI/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
