Padang (ANTARA News) - Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina oleh lembaga bantuan kemanusiaan internasional Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia tinggal menunggu izin pihak-pihak terkait di kawasan Timur Tengah itu.

Presidium MER-C Indonesia dr. Joserizal Jurnalis di Padang, Jumat, mengatakan desain RS Indonesia itu telah selesai dibuat tim Divisi Konstruksi MER-C Indonesia dan tim pembangunan siap diberangkatkan kapan pun apabila sudah ada izin dari pihak-pihak terkait.

Jose berada di Padang dalam rangka peresmian kembali dua gedung sekolah dasar (SD) yang roboh akibat gempa di Kabupaten Padang Pariaman. Gedung SD itu dibangun kembali oleh MER-C menggunakan donasi PT HM Sampoerna.

Ia menjelaskan rencana pembangunan RS khusus bedah (trauma center) itu telah mendapat sambutan baik dari pemerintah Palestina.

Persetujuan itu selain diberikan dalam bentuk tertulis, pemerintah Palestina juga telah mewakafkan tanah seluas 1,5 hektare di daerah Bayt Lahiya, Gaza Utara, untuk lokasi pembangunan RS Indonesia tersebut.

Rencana pembangunan RS itu oleh MER-C sebagai perwujudan keprihatinan dan adanya amanah rakyat Indonesia untuk membantu masyarakat muslim Palestina yang menjadi korban konflik.

Sebagai organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis beranggotakan dokter-dokter muda Indonesia, MER-C sebelumnya juga telah memberikan bantuan medis kepada warga Sudan yang mengungsi akibat konflik pada akhir Mei 2009.

Ia mengatakan MER-C berencana membangun "health center program" di negara itu setelah melihat kondisi para pengungsi di sana.

Di Indonesia, MER-C telah membangun RS Sosial Khusus Bedah di Yogyakarta, RS Perintis di Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara, dan RS Perintis di Timika, Papua, katanya menambahkan.(*)

(H014/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010