"Mari kita berprasangka baik kepada Presiden bahwa beliau tidak mempunyai niat tidak baik kepada Muhammadiyah," kata Din saat menyampaikan pidatonya dalam malam Refleksi menjelang Muktamar satu abad Muhammadiyah, di Jakarta, Jumat.
Hadir dalam malam refleksi itu antara lain Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, serta ratusan massa Muhammadiyah.
Menurutnya, Presiden direncanakan akan membuka Muktamar Muhammadiyah dari Madinah, Arab Saudi, menggunakan satelit, setelah beliau melakukan kunjungan kerja menghadiri KTT G-20 di Kanada dan selanjutnya berkunjung ke Turki.
Bagi Muhammadiyah, katanya, tidak masalah dan tidak perlu dipermasalahkan apapun modus pembukaan, dari manapun dan oleh siapapun muktamar akan dibuka.
"Kita lihat dengan pendekatan berprasangka baik dan berpikiran positif, maka Insya Allah semua akan baik," katanya.
Dia mengatakan bahwa hubungan antara Muhammadiyah dan pemerintah adalah saling membutuhkan dan telah berjalan baik.
"Muhammadiyah memerlukan pemerintah untuk dakwah dan kita berkeyakinan pemerintah sangat membutuhkan Muhammadiyah," kata Din.
Di depan massa yang memadati Gedung Dewan Dakwah Muhammadiyah, Din sekali lagi minta agar ketidakhadiran secara fisik Presiden membuka muktamar tidak menjadi isyu, mengingat dirinya mendengar adanya pro dan kontra soal ketidakhadiran Presiden.
Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan membuka muktamar seabad Muhammadiyah dari Madinah pada pukul 10.00 WIB, setelah melakukan kunjungan kerja ke Kanada dan Turki.(*)
(T.A025/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Bagi saya sebagai orang Muhammadiyah, Muktamar atau apapun merupakan perhelatan yang di niati dengan hanya karena Allah, jadi jangan karena seseorang atau sesuatu, Insya Allah dengan Muktamar 1 Abad membawa Muhammadiyah lebih baik lagi dan memberi manfaat bagi semua ummat, amin. Selamat Datang para Muktamirin di kota kami....Jogja